Malam berlalu begitu cepat. Gelora semakin merasa gelisah kala mengingat kejadian semalam, wanita itu tak bisa tenang.
"Bagaimana ini, seharusnya aku bahagia Radit akan datang menemumiku. Tetapi, mengapa aku sangat ketakutan. Berati pria itu tidak tahu bahwa aku sudah mengugat cerainya. Apakah Jacob belum memberi tahu orang tua Radit juga?"
Gelora mengusap wajahnya kasar. Wanita itu semakin sakit kepala memikirkannya.
TOK!
"Masuk," teriaknya spontan mendengar ketukan pintu dari luar.
Tak berselang beberapa lama, seorang pelayan masuk ke dalam rooftop mansion.
"Saatnya Nyonya makan siang," ujar Suzie meletakkan satu nampan besar di atas meja tepat di depan Gelora.
Huftt
Hampir saja Gelora melupakan makan siangnya.
"Baiklah Suzie, terima kasih, kau boleh pergi," sahut Gelora langsung dibalas gelengkan oleh Suzie.
"Maaf Nyonya. Apakah Nyonya lupa, jika saya akan menemani Anda makan. Itu adalah salah-satu tugas wajib saya," terang Suzie kembali mengingatkan Gelora.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください