webnovel

awal perubahan

"ooh hhmm"

kataku

akhirnya akupun terdiam karena kaget dengan yang dia katakan barusan.

"ya udah kita pulang yuk, takut kemalaman dan dimarahi nenek"

kataku

"ya udah yuk"

mobil pun berjalan menuju jalan pulang ke rumahku, saat di perjalanan aku benar-benar terdiam kembali memikirkan kata-katanya yang benar benar menusuk aku.

setelah cukup lama di perjalanan akhirnya kami sampai.

"ya udah aku pamit pulang ya"

katanya

"iya hati hati, terima kasih ya "

"sama sama isyka"

aku terus melihatnya sampai tidak dapat terjangkau oleh mata barulah aku masuk ke dalam.

sambil bengong Aku berjalan dan tanpa sadar menabrak sesuatu.

"aduuh"

kataku mengusap kening yang terasa sedikit sakit

"udah puas kencannya"

"nenek!!!"

kaget

"ihh nenek lihat lo cowoknya ganteng banget kenalin dong"

godanya

"ihh apaan sih nek, kamu itu enggak kencan jalan berdua aja"

"apa iyaa hahahah"

"iihh udah ah, isyka capek mau istirahat daah nenek"

aku pun dengan segera masuk ke dalam kamar merebahkan tubuhku yang terasa lelah di atas tempat tidurku yang nyaman sambil mengulang-ulang apa yang sudah terjadi hari ini.

"apa ini awal yang baru buatku"

kataku dalam hati

setelah itu akupun tertidur dengan sangat lelapnya sampai melewatkan makan malam dan bangun awal pagi itu.

pergi mandi bersiap untuk ke sekolah tidak lupa kali ini memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh nenek.

"aku pergi ya Nek"

pamitku

"iya hati hati"

di awali dengan langkah yang ceria Aku berjalan menuju ke halte bus dan tak lama setelah itu bus pun datang dengan segera aku naik dan duduk di tempat paling nyaman.

"pagi isyka"

sapa Megan

"pagi, sini duduk"

ajakku semangat

" kelihatannya kamu seneng banget"

melihat dengan dekat

"gak ah biasa aja kok"

jawabku langsung

"hhmmm apa iya yaa"

liriknya ragu

"apaan sih Megan"

kataku sedikit malu

cukup lama kami bercerita cerita tanpa terasa kami pun sampai di sekolah tercinta kami.

masih sambil bercerita dari turun bus sampai ke depan kelas cerita kami tidak ada habis-habisnya.

"hahahahh parah seseru itu"

kataku pada Megan

"iya, kalau kamu mau nanti aku salin in deh filmnya"

katanya

"ok ok , makasih teman terbaikku"

kataku langsung

"hahahaha kamu ini"

meganpun tertawa

"hahahahaha"

aku ikut tertawa

"eh kamu udah sarapan belum"

tanyanya

"udah kok"

"aku belum nih, temenin yuk"

"hhmm ok yuk"

dengan segera kami meletakkan tas di meja masing-masing lalu pergi ke kantin pagi itu seperti biasa kantin yang masih tidak terlalu ramai dengan makanan-makanan yang baru selesai dimasak Megan pun memilih makanan untuk sarapan pagi.

setelah dia selesai memilih kami pun duduk di salah satu bangku sambil bercerita sampai tiba-tiba suasana yang tenang tadi berubah jadi sangat berisik dan ramai.

"yaah si genk ala ala datang"

kata Megan

"hahaha iya ala ala, kadang suka bete deh kalau mereka datang karena terlalu mengusik ketenangan ya kan megan"

kataku melihat ke kerumunan itu sebentar

tapi dengan segera aku membalikkan wajahku karena melihatnya, yaa dia yang kemarin begitu dekat dan membuat aku berdebar Yap dia adalah Alvian seorang yang sangat tampan kaya raya cerdas dan disukai banyak orang masih sangat mustahil kalau dia adalah seorang kakak dari masa lalu yang hidup kembali.

"eh eh mereka kemari"

kata Megan

"apa!!"

kaget

dengan segera aku membalikkan wajahku dan ternyata benar mereka menuju kemari, aku yang berusaha menenangkan diri malah terlihat sedang salah tingkah membuat Megan yang didepanku terpelongo bingung.

"kamu kenapa!??"

tanyanya

"aku aku hhmmm"

berbicara dengan sangat kacau

aku yang masih merasa sangat sangat kacau sudah benar-benar tidak dapat mengontrol diri akhirnya berusaha duduk lalu mengatur nafas agar lebih tenang sampai

"hai isyka"

seolah aku yang sedang berusaha mengatur nafas malah saat itu juga nafasku yang berhenti seketika karena sangat kaget dia menyapaku dengan jarak yang sangat dekat.

"isyka!!"

panggilnya lagi

"hah!"

baru bernafas lagi

"kamu kenapa!??"

tanyanya

"aku gak kenapa-napa kok"

jawab ku langsung

semua orang yang berada di kantin saat itu langsung membicarakan aku dengan Alvian karena memang pada saat itu 3 orang itu duduk bersama kami sambil menikmati makanan yang ada, padahal pada awalnya nya apalagi sampai makan bersama seperti ini.

Aku berusaha mati-matian mengkode Megan untuk makan dengan cepat agar aku bisa pergi dari situ tapi sayangnya Megan yang sudah terbuai dengan ketampanan mereka tidak menghiraukan aku sama sekali.

"aduuh mati aku bisa-bisa dia mendengar detak jantungku lagi"

kataku dalam hati

"wah apa segugup itu"

sautnya juga dalam hati

"what!!"

kaget dan langsung bangkit

"Megan aku tinggal kamu sebentar ya"

kataku dan pergi

dengan segera aku pun berlari menuju ke toilet terdekat begitu sampai di kamar mandi aku kembali merasakan debaran yang ada di dadaku.

"mati aku!! mati aku!! mati aku!!"

kataku berulang-ulang

"sumpah aku lupa kalau kami terhubung oleh anting!!"

"jadi dia denger dong apa yang aku bilang dalam hati tadi"

"ya ampun malunya mau ditaruh di ke mana muka ini"

"ayo isyka kamu pasti bisa tenang tenang"

berbicara sendiri di depan cermin

begitu aku merasa lebih tenang Aku pun kembali ke meja makan yang ada di kantin Aku kira mereka sudah pergi dari situ ternyata tidak mereka masih tetap stay di situ entah menunggu apa.

dengan langkah biasa aku pun menghampiri mereka langsung duduk di samping Megan dari mencubit perutnya.

"auuw!!"

"lama bener makannya Meg bentar lagi bell loh"

kataku dengan mata melotot

"aduh sakit, iya iya iihh gak ngenak ngenakin orang aja deh"

kata Megan manyun

"kok buru-buru banget sih"

kata Noval

"hhmm yang masuk kelas kami pagi ini guru killer soalnya ya kan megan"

kataku berbohong

"hhmmm ya ya"

masih makan

"karena guru killer atau karena aku"

sambung Alvian

"hah!?? Kamu yaa gak lah, kenapa coba harus karena kamu"

"kalau nggak kenapa tuh muka merah"

sambung Gibran

"gak kok ihh"

mulai malu

"ok aku udah selesai"

kata Megan mengambil minum

"udah nanti aja minumnya"

kataku dengan langsung menarik tangannya dan berlari

"heei!! mau ke mana"

teriak Alvian

"masuk kelas"

jawabku juga dengan berteriak

aku terus berlari tanpa memikirkan apapun begitu sampai di kelas aku melihat Megan yang sudah berwajah pucat karena selesai makan dia tidak langsung minum malah berlari bersama ku.

"sory Meg ini ini minum"

kataku langsung mengambilkannya minum dari tas

"haaah!! gila kamu isyka mau mati aku gak bisa nelan"

omelnya

"maaf yaa maaf"

kataku memohon

"kamu kenapa sih segitu gak sukanya"

tanyanya

"gimana ya Megan, bukan nggak suka sih!??? aku nggak nyaman aja"

"hhmm ya ya ya"

tak lama setelah itu bel pun berbunyi semua yang masih berada di luar segera masuk ke dalam untuk mulai pelajaran.

setelah hampir 1 jam di kelas akhirnya kelas pun selesai.

pada saat itu sebelum kami semua keluar wali kelas kami datang menagih daftar nama yang akan ikut drama.

karena memang kami kurang minat akhirnya wali kelas kami menyuruh kami untuk menuliskan nama masing-masing pada sebuah kertas dan masukkan ke dalam botol yang nantinya akan di kocok dan diambil beberapa orang untuk mengikuti drama.

baik suka maupun tidak suka yang terpilih harus mengikuti.

"semoga aja aku gak ada"

kataku dalam hati

saat-saat mendebarkan akhirnya dimulai ketika guru kami itu menarik salah satu kertas dari dalam botol dan nama siapa yang tertulis di situ.

"ok yang pertama waah ketua"

sebut wali kelasku

"hah!??? aku!! aduuuh"

ketua kelas langsung bangkit dari tempat duduknya karena kaget

"lanjut yang ke dua hmmm Lissa"

lanjut wali kelasku membacakan nama

"yaaahh kok aku sih"

Lisa pun merasa tak terima

wali kelas kami itu terus membacakan sampai dia mengatakan yang terakhir adalah

"isyka"

sebutnya terakhir

dengan mata melotot dan mulut terpelang aku melihat kearah wali kelasku itu benar-benar merasa tidak percaya kalau pada bagian paling akhir namaku yang disebut.

"oke saya rasa sudah jelas sekarang tidak ada protes nama yang sudah saya sebutkan mulai lusa harus sudah berada di di kelas drama sepulang sekolah, saya permisi selamat beristirahat"

katanya pamit

aku yang masih dengan posisi yang sama begitu terlihat bodoh mulai tersadarkan kembali karena kebisingan satu kelasku yang juga merasa tidak terima dengan dipanggilnya nama-nama mereka.

"hadeeeh mati lah aku"

kataku lagi

==============================

bagaimana kelanjutan ceritanya

masih adakah yang penasaran

terima kasih udah mau baca

jangan lupa komentar Dan kasih bintang