webnovel

Pernikahan Yang Dirindukan

Dua Hari sebelum acara lamaran, calon suaminya membawakan selembar undangan pernikahan yang membuatnya mencicipi neraka cinta yang paling mengerikan. "Apa maksudmu? " Tanya Liana Putri dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan air matanya. "Maaf karena aku akan menikah dengan perempuan lain." Jawab Danu Prayoga tanpa rasa bersalah. Seketika itu dunia Lia terasa runtuh. Hatinya remuk bercampur rasa malu yang luar biasa. Bagaimana dia harus menjelaskan semuanya pada keluarga besarnya. ...... Setelah sakitnya di khianati, Lia pindah kerja, tanpa sengaja ia bertemu dengan keponakan dari salah satu Direktur Utama rumah sakit terkenal di pusat kota tempat mantan calon suami nya bekerja. Lelaki itu sangat dingin dan mendomisi. Tapi, ia memiliki hati yang hangat. Namanya adalah Marvin Alexder. Akankah Lia bisa menyembuhkan lukanya? Temukan kisahnya dengan membaca bab setiap bab di novel ini!

Linayanti · 都市
レビュー数が足りません
258 Chs

Kenapa dengan Wanita itu

Hari yang cerah, Marvin yang masih tidur terlelap kini dibangunkan sama deringan handphone. Dengan mata terpejam Marvin menggerakkan tangannya mencari handphone nya, tangannya menyentuh semua barang yang ada di atas meja samping tempat tidurnya. Dengan kesal Marvin membuka mata lalu terbangun dan mengambil handphone nya.

"Halo... " Jawab Marvin.

"Aku mencintai mu Marvin" Suara terdengar halus.

Marvin terkejut, ia mematikan telponnya dan melihat no yang sudah menghubungi nya, namun no. itu asing tidak ada di kontak. Tidak mau membuang waktu, Marvin bergegas ke kamar mandi, karena hari ini ia harus pergi ke kantor untuk menyelesaikan beberapa urusan. Hari ini Eezar diantar sekolah sama pengawal Marvin.

Marvin keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk, Tiba-tiba Marvin terkejut dengan, matanya melotot seperti orang melihat sesuatu yang buruk. Ternyata Wanita itu datang lagi, lebih gak sopan ia masuk ke kamar Marvin. Melihat tingkah wanita itu Marvin langsung mengusir Wanita itu untuk keluar, namun ia tidak memperdulikan akan hal itu. Perlahan ia mendekati Marvin yang hanya memakai handuk, Marvin kaget entah apa yang mau di lakukan sama wanita itu.

"Kenapa kamu tiba-tiba ada di sini, keluar,,,,aku mengusir mu dengan baik, sebelum aku menyuruh Pengawal ku menyeret mu keluar" Kata Marvin dengan suara lantang.

"Tidak semudah itu kamu bisa mengusirku Marvin, aku tahu betul siapa kamu" Kata Wanita itu semakin berani.

Ia semakin mendekati Marvin, dengan tatapan tajam dan penuh gairah ia mendorong Marvin hingga jatuh ke tempat tidur, Marvin terdiam melihat gerakan wanita itu, ia semakin berani menggoda Marvin. Wanita itu mendekat perlahan ingin menyentuh tubuh Marvin, matanya tidak berkedip, ia melepaskan sepatunya di lantai. Wanita itu semakin nekat naik di atas tempat tidur Marvin, tatapannya semakin tajam, tangannya meraba tubuh seksi Marvin wanita itu mengelus wajah Marvin ia mencoba mencium Marvin namun tidak bisa. Marvin langsung mengalihkan pandangannya dan menyuruh wanita itu keluar, tetap saja semakin disuruh Wanita itu semakin galak. Ia mencoba merayu Marvin lagi dengan cara lain, tangannya mencoba menyentuh di bagian tertentu, namun Marvin langsung menyingkirkan tangan Wanita itu dan terbangun.

Wanita itu jatuh dan kesakitan, ia merasa kesal rayuannya tidak membuat Marvin tergoda.

Kemudian Marvin melangkah ke pintu kamarnya dan membukanya lebar-lebar.

"Silahkan kamu keluar, jangan mempermalukan dirimu" Kata Marvin dengan tegas dan kecewa.

"Baiklah,,,, kali ini aku memang gagal, masih ada waktu lain lagi Marvin"Kata Wanita itu, menyimpan rasa malu di hati.

Sungguh mengejutkan hati Marvin, Ia kemudian terbangun dan merapikan bajunya, ia menatap Marvin dengan tajam. Wajahnya menyimpan kekecewaan karena tidak berhasil menggoda Marvin. Kemudian gadis itu keluar meninggalkan Marvin. Merinding Marvin ketika mengingat kejadian tadi. Ia segera bergegas memakai bajunya karena sudah siang.

Kini Wanita itu tetap nekat ingin mengikuti Marvin, ternyata ia belum pulang, ia masih menunggu dengan setia. Ia melihat mobil Marvin keluar, ia kemudian menghidupkan mobilnya dan menjalankan nya dengan pelan. Dari kejauhan ia tetap mengamati kemana Marvin pergi. Namun pas di pertengahan jalan ia kehilangan arah, ia tidak bisa menemukan jejak Marvin. Ia pun terdiam mencari cara, apa yang harus di lakukan, ia begitu nekat tidak wanita senekat dirinya. Ia tidak mau gagal dalam bertindak.Namun Wanita itu menelpon seseorang untuk tetap mengawasi Marvin.