**********
Terlalu lama Marvin berdiri membuat kakinya keram "Kenapa Lia lama sekali? Apakah terjadi sesuatu sama dirinya?"Marvin bertanya kepada dirinya sendiri.
Marvin ingin masuk kedalam kamar mandi, tetapi dirinya masih punya etika, biar bagaimana dirinya tidak boleh membuat suasana menjadi tegang.
Marvin akhirnya kembali menunggu sampai Lia keluar "Tek!" Suara pintu toilet terbuka, Marvin tersenyum menyambut bidadari yang ada didepan matanya.
"Kenapa Tuan senyum-senyum sendiri melihat saya?" Lia bertanya, karena dirinya mendadak heran.
"Aku tersenyum karena dirimu Lia!" Jawab Marvin.
Lia menaikkan bibirnya, tatapannya tidak seperti biasa, Lia merasa pegal karena memegang infus dari tadi, Lia langsung meringik kepada Marvin.
"Bantu apa ... Tanganku hampir patah megang infus dari tadi!" Ujar Lia.
"Sorry sayang! Sini biar aku bantu!" Spontan Marvin memanggil Lia dengan sebutan sayang lagi, Lia senyum-senyum sendiri sambil menatap Marvin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください