"Apa katamu? Benarkah? Di mana? Jangan membohongi kita kamu!" sentak pak Rahmat dengan sangat sebal hingga otot di lehernya terlihat sangat kentara.
Beliau tidak percaya dengan pengakuan Raj. Menurutnya Raj sungguh gila, mengarang cerita tentang putrinya yang sudah meninggal lama dengan lantangnya dan tiada ketakutan sedikit pun. Bahkan ibu Rindu kini semakin syok dan tangisannya mulai pecah mendengar itu semua. Sekarang dia mulai memegangi dadanya karena merasakan nyeri yang luar biasa akibat ucapan Raj itu. Rahmat yang melihat istrinya seperti itu, langsung saja turun tangan, memegangi badannya dari belakang, takutnya istrinya tak kuasa dan nanti akan ambruk karena kesedihan.
"Ri—Rindu hidup? Mana dia? Cepat bawa ke dalam pelukanku sekarang, ayo Raj, tolong bawa dia ke sini!" rengek ibu Rindu yang bernama Rania itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください