Sementara itu keadaan rumah sedang cukup sibuk, para perawat yang datang dari rumah sakit membereskan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh Kania karena dipindahkan ke rumah. Mereka juga membawa wanita paruh baya yang tengah dalam keadaan koma itu dengan sangat hati-hati, tidak ada satu pun alat yang lepas termasuk oksigen. Karena jika tidak mungkin nyawa Kania akan langsung lenyap dalam sekejap.
Air mata menetes membasahi pipi Camelia, perasaannya begitu campur aduk sekarang. Ada senang ada sedih, senangnya karena dia bisa membawa sang ibu kerumah ini, dan sedihnya karena tidak bisa berbuat lebih untuk kesembuhan Kania. Bahkan ketika sang cucu yang sudah hampir menginjak satu tahun, wanita itu masih belum sadarkan diri.
"Angelina, itu nenekmu sayang. Dia sedang sakit dan masih belum bisa melihat kecantikan anakku ini, tapi karena sudah dibawa kerumah. Angelina bisa lihat nenek sampai puas ya, do'akan juga agar nenek Kania bisa cepat pulih."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください