Aqila mendengarkan Ardan dengan seksama. Satu sisi dia benci pada Fadhil. Tapi di sisi lain dia juga tidak rela jika laki-laki itu tiba-tiba menjauhinya. Lalu cinta pada Ardan? Aqila masih berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Apalagi dia melihat Ardan begitu gencar menjodohkan dia dengan Fadhil. Sudah bisa dipastikan kalau Ardan memang tidak akan pernah jadi miliknya.
"Apa kakak serius ngomong seperti itu? bukan karena disuruh Fadhil kan?"
"Ya sebenarnya disuruh juga sih. Habisnya aku gemes aja lihat kamu sama Fadhil."
"Gemes kenapa?" Aqila melirik Ardan.
"Kalian sebenarnya sama-sama cinta kan? terutama kamu, Aqila. Kamu sebenarnya itu cinta sama Fadhil. Tapi tertutup gengsi. Memangnya kenapa sih musti gengsi segala?"
"Kakak sok tahu. Sejak kapan aku cinta sama Fadhil. Amit-amit suka sama brondong."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください