webnovel

Perjalanan Kelam Nadia

"Rumah tanpa lampu aja gelap, itu sama seperti diriku yang selalu pulang tapi tak dianggap. Jika kebahagiaan bisa dibeli, aku ingin sekali membeli kebahagian itu."

Adyaa · アクション
レビュー数が足りません
2 Chs

02. Uang

Nadia selalu berusaha untuk mendapatkan sejumlah Rupiah menjadi Jutaan, tak heran bukan. Jika di pilih Uang atau kebahagiaan di cukup memilih Kebahagiaan.

Ketika ia mulai memasuki dunia pekerjaan di staff caffe.

"Nadia, cepat sini? kamu tolong bersihin meja nomor 08 cepat ya. caffe kita lagi ramai." Nadia bergegas mengerjakan perintah dari salah satu Staff yang sudah lama bekerja di sana.

***

Dia Vino, Dia juga kerja di Cafe. dia juga menjadi Barista yang selalu membuat Coffe di tempatnya. Coffe dengan sajian yang sangat enak membuat pelanggan Cafe ketagihan.

Rambutnya yang ia rampihkan kesamping dan rambut depannya ia sisihkan ke belakang. ketampanannya membuat hati Nadia menjadi menyukainya.

Gelas yang dibawa Nadia pecah di saat dirinya melamun ke arah staff Barista.

"Kamu gimana sih mbak?" Pelanggan yang ketumpahan air minum.

"Maaf mbak, gak sengaja. saya ambilin tisu ya mbak? Sekali lagi saya minta maaf."

Meskipun dirinya hanya tukang bersih-bersih di Cafe itu, Nadia merasa nyaman, tetapi bayangan dirinya akan lama bekerja di cafe telah pupus. setelah kejadian siang hari itu. membuat Pak Manager memanggil namaku untuk menemuinya di kantor.

"Masuk... " Ucap Pak Manager.

"Ada apa ya pak, apa saya ada kes... " 

"Kamu itu belum lama kerja disini, kamu masih 2 bulan kerja disini. kamu sudah membuatku rugi dan pelanggan komplin di media sosial lihat, Lihat hpmu."

Nadia pun melihat ponsel yang ia saku di bajunya. Sebuah baju yang terkena tumpahan air dengan Caption, 

Gila, tukang bersih-bersih nyenggol gue, baju mahal gue jadi basah dong, gue kalau jadi dia pasti malu dan malu banget. gue sebenarnya mau marah sama dia. tapi sepertinya kalau dia ku marahin ujung-ujungnya nangis juga. Ups Sorry!!! tapi gue enggak lagi kesana takut di tumpahin minyak goreng ataupun barang lainnya.

"Pak, saya benar-benar gak sengaja itu." Sambil memandang.

"Kamu bikin malu Cafe ini Nadia, Kamu juga sudah beberapa kali buat kesalahan yang sama. kamu masih aja tidak pernah berubah. kalau kamu sudah berubah kamu gak akan seperti hari ini. Kamu saya pecat."

"Pak, jangan gitu pak! saya disini baru aja 2 bulan masa iya harus dipecat, beri kan saya satu kesempatan lagi pak." Pak Manager itu langsung memberikan pesangon untuk gaji terakhir untuk Nadia.

"Silahkan keluar dari ruangan saya." Usir Nadia.

Lalu Nadia keluar dengan membawa amplod warna Coklat, lalu staff lainnya menoleh dan melihat Nadia yang keluar dari ruangan Pak Manager. Sontak mereka tidak bertanya pada Nadia, mereka terdiam seolah-olah aku ini bukan siapa-siapanya.

Nadia sering kali berbuat baik kepada staff lainnya, apalagi staff barista yang bernama Vino itu. Nadia hanya melihatnya dari kejauhan sambil membawa tas yang ia kenakan, baju staff itu pun ia kembalikan di gudang tempat baju karyawan. 

Saat dirinya meletakan baju karyawan ia ditanyai oleh seorang lelaki yang menata baju karyawan itu.

"Kok dikembalikan, kamu undur diri ya dari sini. Bukannya disini peraturannya tidak ada yang berubah ya dan masih sama seperti dulu dan gajinya juga rata-rata sama dengan gaji Barista" Ucap lelaki itu.

"Aku di pecat pak, waktu itu sebelum diriku masuk aku mempunyai kesalahan yang sangat fatal dan Pak Manager memberiku kesempatan berkali-kali namun ku sia-siakan. dan hari ini aku membuat kesalahan lagi dan mereka semua seolah-olah tidak peduli dengan kepergianku." Jawab Nadia.

***

Setelah keluar dari gudang, staff Administrasi memberiku sejumlah uang yang menurutku hanya berapa rupiah. dan disaat Nadia buka ternyata benar, isinya tak sama yang apa yang ia ucapkan ketika ia masuk di Cafe itu.

"Mbak, ini kok cuma 800.000?" Wajahku kebingungan memperoleh gaji terakhir segitu.

"Coba kamu tanyakan ke Pak Manager." Sambil kembali ke tempatnya.

Nadia berfikir jika gajinya seharusnya 1 juta keatas, dan katanya jika ada masalah dalam hal sesuatu tak akan mengganti rugi ke gaji karyawan. tetapi ucapan seorang yang sudah bekerja sudah lama itu hanyalah Hoax, Nadia hanya tertipu oleh ucapan yang manis dan percaya dengan orang tersebut.

Nadia pun keluar dari Cafe.

"Selamat tinggal tempat kerjaku, meskipun belum lama. aku sudah terispirasi selalu bekerja dengan sungguh-sungguh disini. tetapi hal itu perbuatanku dan kelakuanku, membuatku kehilangan pekerjaan yang menurutku sangat baik." Mulut bergeming di belakang pintu