Berisik

Diam dalam satu ingkar, dimana mulut berbisik di antara telinga-telinga jalang.

Mengemukakan sebuah tabir dan kisah, diantara kita yang tak lagi mengikat sebuah rasa

Diam dalam kedua ingkar, dimana kisah kita diantara ujung tak bertuan. Membiaskan mata kita bersama serpihan kaca-kaca;cinta, mendiami menghabisi lara

Diam dalam ketiga ingkar, antara dua hati yang tak bersama, tapi cinta tetap melekat. Menggoreskan tinta tanya sebuah luka, dimana tidak ada lagi pisau yang dapat melukai dada

Diam dalam keempat ingkar, kadang janji belu menyampaikan kepada janur, bahawa sang akad pun tak mendapat restu dari kedua pihak. Antara bisik dan busuk kita membisik dan membusuk karena luka yang sengaja di diamkan, di abaikan dan di cabik lagi.

-unkownwritter