webnovel

nightmare

"Kenapa?" Tanya nathan dengan air muka yang serius, sangat malah, terlalu penasaran dengan alasan jasmine tak mau melakukan perintahnya.

"Itu adalah hal yang sangat privasi, dan tak wajar untuk aku lakukan, maaf." Jasmine kembali menundukan kepalanya, menatap lekat marmer berwana cokelat ini.

"Baiklah, kau diterima." Ucap nathan sambil menandatangani surat keterangan dimana jasmine di terima sebagai karyawannya.

"Bukannya?__" Jasmine semakin kebingungan dengan sikap bos nya ini, nathan yang memang tak tentu.

"Kau tak mau pekerjaan ini?" Nathan malah mengancam jasmine setelah memotong ucapannya.

"Baiklah." Jasmine mengangguk mantap, harus bersiap dengan segala kemungkinan besar jika dirinya bekerja dengan bosnya yang dingin dan super aneh ini.

"Kau bisa membaca kontrak ini dan mendatanganinya, kau bisa bekerja besok jangan lupa membawa berkas ini kembali, sekarang kau boleh pergi." Nathan menyerahkan berkas beris kontrak kerja yang harus di setujui oleh jasmine, dengan tatapan dingin secara sarkas mengusir jasmine dari ruangannya.

"Baiklah terimakasih." Jasmine dengan segera mengambil berkas itu lalu pergi meninggalkan ruangan bosnya, sambil mengumpat pelan jasmine tak menyukai sikap bos nya ini, terlalu kaku dan flat.

yah dia memang sekarang butuh pekerjaan, mungkin untuk memenuhi hidupnya beberapa tahun kedepan dia biaa bertahan, tapi dia berjanji tak akan berlama-lama bekerja bersama nathan, merepotkan.

***

Pagi ini jasmine sudah bersiap dengan barang barangnya yang sudah ia siapkan, pagi ini dia hanya menggunakan kemeja putih dan rok mini hitam biasa tak terlalu berlebihan, terkesan sederhana hanya untuk menjadi seorang asisten sekaligus sekertaris. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja, wajahnya pun tak terlalu menggunakan make up berlebihan, hanya foundation juga sebuah liptint no matte yang tak bertahan lama, menurutnya ini sudah penampilan sempurnanya.

Jasmine menyetujui kontrak yang di berikan oleh nathan, menurutnya kontrak itu tak memberatkan, hanya saja ada 1 bagian dimana kontark kerja akan di putus sesuai keinginan pimpinan, jadi ketika nathan merasa bosan dengan asistennya dia dapat memecatnya kapan pun dia mau, itu juga yang sangat di inginkan oleh jasmine, dia hanya butuh pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sebulan kedepan, kebetulan dirinya juga sedang melamar ke tempat pekerjaan lain, dan semoga dia diterima, ayolah siapa yang tidak akan tahan bekerja dengan orang sedingin nathan, tidak ada.

Jasmine berangkat dengan kendaraan umum menuju kantornya, biaya untuk naik taksi di london tidaklah murah, jadi jasmine memutuskan untuk menaiki kendaraan umum yang biayanya lebih murah, walau harus berdesak desakan dengan penumpang lain.

Setelah sampai di kantor, jasmine sudah ditunggu oleh manejer perusahaan WILSON corp untuk memperkenalkan tiap tiap penjuru ataupun sususan organisasi yang ada di perusahaan ini.

"Selamat pagi." Jasmine menyapa seorang perempuan yang sepertinya umurnya tak terlalu tua darinya. "Pagi juga." Wanita itu menatap jasmine dari atas hingga kebawah, sebelum pada akhirnya tersenyum manis.

"Saya jasmine, karyawan baru di perusahaan ini." Ucap jasmine dengan gugup, gadis yang ada dihadapannya ini sungguh sangat cantik, berbeda dengan dirinya yang pas-pasan.

"Saya linee Taylor, panggil saja lin." Jawab perempuan yang ternyata bernama lin, itu. "Saya akan mengajak anda untuk berkeliling kantor ini, dan memperkenalkan apa saja pekerjaanmu. Sementara bos belum datang." Jawab lin sambil menarik tangan jasmine mengajaknya berjalan jalan.

"Dengan saya jangan terlalu kaku, sepertinya umur kita tidak terlalu terpaut jauh." Kata lin sambil mengajak jasmine menyusuri lorong tempat kerjanya. "Baiklah." Jawab jasmine tersenyum senang, pasalnya dia memiliki teman pertama di pekerjaan barunya ini.

"Baiklah, kita sampai diruangan kerjamu, sebelum ada tamu atau seseorang yang akan mendatangi ruangan kerja bos, kau bisa melihatnya terlebih dahulu." Lin menunjukan sebuah ruangan sederhana dengan sebuah meja, kursi dan juga sebuah rak buku kecil yang berada disampingnya.

"Pekerjaan mu hanya menyatat schedule pertemuan dengan beberapa klien atau rapat yang akan didatangi oleh bos, memberikan beberapa berkas atau dokumen yang akan di tanda tangani oleh bos." lin menjelaskan setiap inci pekerjaan yang akan dipegang oleh jasmine, walau memang pekerjaannya terlihat sangat mudah.

jasmine mengangguk mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh lin, entah itu dalam penulisan waktu pertemuan ataupun menerima telefon dari klien dengan baik dan benar semuanya jasmine simak dengan baik, lin juga dengan senang hati menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh jasmine.

"Hanya itu, kau paham?" Tanya lin setelag menjelaskan beberapa hal yang harus jasmine perhatikan dalam pekerjaannya. "Aku paham, tapi bagaimana kau bisa tahu semua pekerjaan seorang sekertaris?" Tanya jasmine penarasan karena dia melihat lin begitu fasih dalam melakukan pekerjaan seorang sekertaris.

Lin tekekeh mendengar pertanyaan jasmine, yang malah membuat jasmine merasa bingung. "Aku juga dulu adalah seorang sekertaris disini, sebelum bos mengangkat jabatanku." Jelas lin sambil membereskan beberapa lembar kertas yang baru saja menjadi bahan percobaan, cara penulisan schedule yang baik dan benar.

"Oh, pantas saja." Jasmine ikut tertawa pelan mendengar jawaban lin. "Iya, oh ya, aku lupa. Ada beberapa hal yang sangat tidak disukai oleh bos." Kini lin tampak lebih serius wajahnya menatap jasmine dengan tajam, jasmine menelan salivanya karena hal itu baru saja membuat jantungnya berdentum tak seirama.

"Bos tidak menyukai beberapa hal, dan ada beberapa hal yang tak perlu kau lakukan saat bersamanya." Tatapan lin semakin menunjukan keseriusan, kedua tanfannya di satukan dan dikepalkan saling memeluk dengan jari dihadapannya.

"A--pa?" tanya jasmine mulai ketakutan, sepertinya jasmine merasa paranoid jika berurusan dengan bos nya itu, nathan. "Pertama, kau tidak boleh menganggu bos saat dia sedang tidur, kedua, jangan terlalu penasaran dengan kehidupan pribadinya, dia benci orang lain tahu tentang kehidupannya, ketiga, jika di tanya menjawab jika tidak diam, hanya berbicara seperlunya, empat, bos nathan tak suka gula, jika membeli kopi atau makanan dengan gula minta izin dulu padanya, lima jika berkunjung kerumahnya, apapun yang kau lihat disana jangan berkomentar! Cukup diam dan menyimpan hal itu sendirian. kau mengerti?" Tanya lin dengan ekspresi horor yang menakutkan, jasmine mengangguk mengerti pembicaraan lin walau sesungguhnya dia juga ketakutan.

"Kau tahu? Kemarin baru saja bos memecat sekertarisnya yang baru bekerja selama 3 hari, karena sekertaris barunya itu bergosip saat sedang bersama dirinya, bos nathan adalah orang yang sangat perfectionis, dan bisa dibilang flat, sikapnya sangat dingin dan sulit ditebak, kau akan mengerti setelah bekerja dengannya, aku harap kau bisa bekerja dengan baik." Lin berdiri, lalu berjalan pergi meninggalkan jasmine yang termangu kaget.

"Astaga aku baru saja masuk ke lubang neraka." Jasmine menepuk dahinya sendiri, mendengar beberapa ucapan lin itu membuat jasmine merasakan seluruh darahnya berdesir hebat.

"Siapa yang masuk ke lubang neraka?" Jasmine terkesiap mendengar suara berat yang kini sedang berdiri di daun pintu ruangannya. Sontak jasmine langsung menunduk ketakutan, sebab yang di hadapannya kali ini adalah bos dinginnya jonathan wilson.

"Tidak— selamat pagi pak." Jasmine mengalihkan pembicaraan dengan menyapa bos nya itu. "Hm selamat pagi." Nathan masuk kedalam ruangannya, meninggalkan jamsine yang hampir kehabisan napas, baginya ketika berada di dekat nathan oksigen yang ada di sekitarnya menjadi menipis, entahlah jasmine tidak tahu.

"Kuatkan nyali mu, jasmine." Semangat jasmine pada dirinya sendiri.

Maaf telat update, kayaknya mau ganti judul aja deh jadi perfect secretary ceo cold, setuju?

aura08zahwacreators' thoughts