Teka Teki Lain

Daya tersadar dan segera terbangun. Jantungnya berdegup kencang dan seluruh tubuhnya basah karena keringat dingin. Sakit bekas tusukan dari Alice itu masih terasa di dadanya. Beribu-ribu syukur Daya ucapkan dalam hati karena itu hanyalah mimpi.

Alice datang di mimpi sadar dan di mimpi tidak sadarnya. Keduanya terasa begitu nyata bagi Daya dan dia tidak tahu kenapa hal seperti itu bisa terjadi. Setelah bisa mengatur nafasnya, Daya pun membuka selimutnya. Lalu dia turun dari tempat tidur.

Waktu dia ingin melangkah ke luar kamar, ponsel Daya yang ada di meja dekat tempat tidurnya berdering. Daya pun akhirnya kembali duduk di tempat tidur dan melihat layar ponselnya. Nama papanya tertera di sana.

Awalnya Daya tidak ingin menerima panggilan tersebut. Namun sesuatu dalam dirinya mengingatkan dia untuk menerima saja panggilan itu. Hingga akhirnya Daya pun menggeser tombol hijau itu lalu mendekatkan benda persegi panjang itu ke telinganya.

"Hallo Pa?"