webnovel

Peran Utama

CherilynCey · 若者
レビュー数が足りません
390 Chs

Settingan

Turun dari taksi Daya segera masuk ke rumah Cecilia. Perasaannya masih kesal dengan Deri yang membohonginya. Namun bagaimana pun Deri membuat kesalahan padanya, tetap saja yang dibenci Daya adalah Alice. Menurut Daya, pasti gara-gara cewek itu Deri berbohong padanya.

Daya berharap keputusannya ke sini adalah keputusan yang bagus. Bukan malah membuatnya terjebak dengan perasaan kesal yang sama.

"Kak Karin," sapa Daya saat melihat Karin di meja makan.

Bukannya membalas sapaan Daya, Karin malah berkata, "Daya, udah ditunggu di atas sama Aron."

"Oh, oke Kak." Daya pun segera melangkah menaiki setiap anak tangga.

Daya sempat melihat ke bawah, barang-barang yang ada di lantai satu sudah lumayan rapi. Jika dibandingkan kemarin. Kotak-kotak kecil yang kemarin tergeletak di mana-mana kini telah tersusun rapi di sudut ruangan.

Kemudian sampailah Daya di lantai dua. Ada beberapa orang di sana, duduk di sofa dan sepertinya sedang membicarakan sesuatu hal. Akan tetapi saat Daya datang pembicaraan itu terhenti. Mereka menatap Daya dengan wajah berseri.

"Ada apa?" tanya Daya dengan wajah bingung.

"Duduk sini," Eki menepuk kursi kosong yang ada di sampingnya.

Daya pun duduk di sana. Masih dengan wajah bingung dia memperhatikan orang yang ada di sini. Daya kenal orang-orang itu, tetapi dia tidak begitu ingat namanya. Ada manager Cecilia dan Aron, tim dari Aron, Amelia lalu ada seseorang yang tak Daya kenal.

"Ini ya yang namanya Daya?" tanya orang yang tak di kenal Daya itu.

"Iya." Daya mengangguk kaku lalu dia melirik Eki.

Namun Eki tidak menjelaskan apapun padanya. Kakaknya itu membiarkan orang yang tak dikenal tersebut menyampaikan maksud mereka ada di sini.

"Saya Reno. Kemarin, Aron ada mengunggah foto kamu di sosial medianya dan itu jadi ramai dibicarakan di media. Kamu tahu soal itu?"

Daya menggeleng dengan cepat. Kalau ramai dibicarakan oleh teman sekelasnya, Daya tahu. Apalagi hari ini Daya tidak masuk sekolah pasti berita itu akan menyebar dengan cepat ke segala penjuru sekolah.

"Saya punya tawaran untuk kamu sama Aron, saya harap kamu bisa mempertimbangkan soal ini."

"Penawaran apa?"

Belum Reno menjawab, terdengar suara pintu terbuka dari ujung lorong. Kemudian terdengar suara percakapan antara Cecilia dan Aron.

"Itu tayangnya kapan?"

"Kalau hari ini selesai di edit, mungkin malam ini," jawab Cecilia.

"Kabarin aja, biar nanti gue promosikan juga."

"Siap!"

Sedetik kemudian Cecilia dan Aron sudah berada di ruang tunggu. Mengambil tempat duduk untuk bergabung bersama Daya dan yang lain.

"Sudah sampai mana pembahasannya?" tanya Cecilia.

"Oke, langsung aja ya." Reno memulai berbicara lagi. "Saya di sini mau menawarkan kerja sama dengan Aron dan Daya. Berita kalian lagi ramai, gimana kalau kalian berdua jadi lebih dekat di depan publik?"

"Maksudnya?" Daya yang memang tidak mengerti hal tentang dunia tentu saja perlu penjelasan yang lebih.

"Apa kalian berdua ada masalah kalau disuruh lebih dekat secara pribadi?" Reno memperhatikan Daya yang sedang melirik ke arah Aron dan begitu juga Aron yang melirik ke arah Daya.

"Udah ngerti belum Day maksud Bang Reno?" tanya Cecilia.

Daya menggeleng.

Cecilia melihat ke arah Reno dan laki-laki itu mengangguk padanya. Kemudian, Cecilia pun menjelaskan pada Daya.

"Bang Reno, minta lo sama Aron untuk dekat dan kalo cocok bisa lanjut dan dibuat jadi pacaran."

"Hah?" Bukannya mendapat pencerahan dari penjelasan Cecilia malah membuat bingung.

"Ini maksudnya semacam hubungan settingan," jelas Eki.

"Pacaran bohongan?" tanya Daya.

"Bukan pacaran bohongan," Cecilia menambahkan. "Untuk diawal, hubungan kamu sama Aron bakalan diatur. Bang Reno bakalan bantuin naikin berita kamu sama Aron biar dibahas di media."

"Begitu?" tanya Daya pada Reno sehabis mendengar penjelasan dari Cecilia.

Reno mengangguk mantap. "Gimana? Apa kamu sudah punya pacar?"

Daya melihat ke Eki, dia tidak tahu apakah keputusan ini akan berdampak baik padanya. Daya hanya tidak ingin salah langkah.

"Lo gimana Ron sama rencana ini?" tanya Eki yang akhirnya bersuara.

"Gue sih enggak masalah, lagian gue lagi enggak dekat sama siapa pun," ucap Aron santai.

"Bisa dikasih waktu buat mikir-mikir dulu?" tanya Daya.

"Baik, saya akan kasih waktu. Kalau sudah punya keputusan, bisa langsung hubungi saya. Tapi saya harap enggak terlalu lama ya karena saya perlu atur berita untuk media."

Setelah Reno pergi, manager Cecilia dan Aron pun ikut pergi. Begitu juga Amelia yang kembali dengan pekerjaannya. Lalu Cecilia mengajak Aron untuk melihat kembali video musik yang mereka buat tadi.

Tersisa Eki dan Daya di ruang tunggu itu. Inilah yang Eki inginkan, tadi dia sengaja memberi kode pada Cecilia untuk pergi. Dia ingin berbicara pada Daya berdua.

"Terima ajalah tawarannya itu, Aron juga sudah setuju," kata Eki pada Daya.

"Tapi,"

"Masih mikirin Deri?"

Daya tidak menjawab, kedua bibirnya terkantup rapat. Namun tanpa dia menjawab pun Eki sudah tahu bagaimana dirinya.

"Bilang aja sama Deri kalau ini salah satu alasan kamu untuk dapatin video untuk Alice. Selain itu, ini juga bisa bikin Alice makin iri sama kamu. Dia pasti iri setengah mati karena kamu bisa dekat sama idolanya. Iya kan?"

Daya juga dari tadi memikirkan apakah keputusannya menerima tawaran itu akan berdampak pada Alice atau tidak. Dia ingin membalas cewek itu dan Eki memperjelas rencananya.

"Kalau kamu setuju, aku bisa hubungi Bang Reno sekarang. Jadi dia tinggal atur berita soal kamu sama Aron," jelas Eki lagi.

"Kalau soal ini ketahuan gimana?"

"Kamu tinggal diam, biarin orang bertanya apa. Setelah itu, berita baru pasti bakalan muncul lagi."

"Oke deh Kak, Mau." Daya berharap keputusannya ini dapat membuatnya bisa membalaskan perbuatan Alice padanya.

"Kalau gitu, kita kasih tau Cecil sama Aron soal ini. Aku yakin Cecil pasti seneng banget tau soal ini." Eki bangkit dari duduknya dan menarik tangan Daya agar adiknya itu juga ikut berdiri.

Daya menatap curiga ke arah Eki. Dari omongan kakaknya yang tadi sepertinya sudah menjelaskan maksud Eki untuk membujuknya menyetujui rencana settingan itu.

"Jangan bilang, hubungan aku sama Aron ini bakalan dijadikan konten untuk YouTube Kak Cecilia?"

Eki hanya terkekeh sedangkan itu Daya menghembuskan napas panjang. Harus dia sudah tahu hal ini sejak awal. Itulah kenapa tempat mereka bertemu ini memakai kantor Cecilia.

Saat sudah mencapai kesepakatan, sumber berita akan langsung mereka kerjakan. Pertama membuat konten untuk YouTube. Kedua Aron akan menyebarkan kode untuk menarik perhatian publik menonton video itu. Kemudian yang ketiga, dari konten itulah yang akan dijadikan sebuah berita.

"Kamu dapat bayaran untuk ini," kata Eki sebelum dia membawa Daya bertemu dengan Cecilia.