Selangkah

"Pertama, Bang Raden bilang kalau dia pernah ngelakuin 'itu' sama Kak Aila," kata Ema sambil mengutip kata 'itu' dengan jari tangannya.

"Serius lo?" tanya Bagas dengan nada tidak percaya.

Ema hanya mengangguk menjawab pertanyaan Raden. Kemudian dia melanjutkan lagi bicaranya, "Kedua, tadi Kak Hans menggeliat Kak Aila gelisah banget pas di kelas. Kak Aila gelisah sambil pegangin perutnya. Ya kan, Kak Hans?"

Hans pun segera mengangguk.

Kini gantian Bagas yang mendengar penjelasan Ema dengan serius.

"Ketiga, tadi Ema sama Kak Hans ngeliat Kak Raden pegangin perut Kak Aila. Sambil diusap-usap gitu. Itu maksudnya apa coba?"

"Bukan cuma itu," kata Hans. Kemudian Hans menyenggol tangan Ema. "Ceritain juga sama yang kamu nguing Raden di kamar."

"Oh iya." Ema mengangguk dan dia baru teringat tentang hal itu. "Kemarin malam, Ema dengar Bang Raden lagi nelepon seseorang. Aku pikir sih, itu Kak Aila. Terus Kak Bagas tau nggak mereka ngomongin apa?"