Rumor

"Makasih ya Der," kata Daya setelah dia turun dari motor Deri.

"Mau gue temani makan nggak?"

"Enggak usah Der," jawab Daya cepat. "Lagian, tempatnya lagi rame pasti satu kursi kosong diperlukan banget."

Itu hanyalah alasan Daya agar Deri tidak menemaninya makan. Sepertinya sudah cukup dia menerima tawaran Deri untuk mengantarnya ke sini. Tidak perlu lagi melakukan hal yang lebih.

Jika Daya masih ada di masa lalu, pastinya dia akan menerima tawaran itu. Tanpa berpikir dua kali sebab itulah yang Daya tunggu-tunggu. Makan bersama Deri seperti makan dengan artis karena dia harus membuat janji dari jauh-jauh hari. Itu pun kadang tidak berjalan lancar, Deri kadang-kadang membatalkannya pada hari janjian.

Sungguh malangnya nasib Daya yang dulu. Kini seakan dunia berbalik baik padanya. Apa yang sudah tidak dia inginkan lagi malah diberikan begitu saja secara cuma-cuma. Biar pun begitu, Daya sudah tidak bisa menerima Deri lagi.