Obat Luka

Bunyi bel terdengar sampai ke kamar Daya. Dengan berat hati dia harus turun lagi untuk membukakan pintu itu. Padahal dia baru saja merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sambil memegangi perutnya yang terasa sakit, Daya berjalan perlahan menuruni tangga. Dia akan memarahi kalau sampai orang yang menekan bel itu adalah Eki. Kakaknya itu sering kali lupa membawa kunci rumah.

Daya mengambil kunci rumah yang tadi dia gantung di dinding. Dia pun segera membuka pintu itu tanpa melihat siapa yang berada di depan pintu.

"Oh."

Daya sempat terkejut saat yang didapatinya di depan pintu bukanlah Eki. Melainkan seorang cowok bertubuh tegap dan otot tangan yang terlihat besar walau tertutupi lengan baju kaos yang dikenakannya. Biarpun begitu, cowok ini terlihat masih seumuran dengan Eki.

"Cari siapa?" tanya Daya pada cowok itu.

"Mana Eki?!"