Nomor Undian

"Yuk, masuk ke aula. Nanti telat, kena hukuman lagi."

Sagita ikut berdiri dan berjalan di belakang Theo. Perhatiannya masih tertuju pada botol minuman yang ada di tangannya. Sagita bukan meratapi minumannya yang tersisa sedikit, namun dia melihat ke bagian yang lain.

Kemudian, timbul lagi sebuah pertanyaan di dalam diri Sagita. Apakah yang tadi dia lakukan, berarti dia dan Theo telah berciuman? Banyak sekali hal yang berkecamuk di pikiran Sagita saat ini. Padahal ini hanya tentang masalah kecil tapi dia terlalu berpikir berlebihan.

"Sagita," panggil Theo.

Sagita pun mendongakkan kepalanya melihat Theo yang ternyata sudah berjalan jauh di depannya. Dia pun berlari kecil menyusul Theo. Mereka berdua pun berjalan beriringan memasuk gedung aula kampus.

"Dilarang makan dan minum," kata salah satu panitia yang berjaga di depan pintu.