Menyusul Eki

"Daya enggak akan pilih ikut Papa atau Mama," ucap Daya dengan lantang di depan kedua orangtuanya.

"Daya, kamu enggak bisa begitu!" bentak papanya.

Sekali pun dia dibentak, Daya sudah tidak akan mundur dengan keputusannya. Sekarang sudah tidak akan ada yang bisa membelanya. Sudah tidak akan ada yang bisa menyampaikan keinginannya pada papa atau mamanya kalau bukan dirinya sendiri.

"Kenapa Daya enggak bisa mutusin buat enggak pilih Papa atau Mama?" tanya Daya menantang papanya.

"Kamu enggak akan bisa hidup tanpa orang lain!" Suara papanya masih saja meninggi saat menjawab pertanyaan Daya.

"Kalo gitu, biarin Daya hidup sama orang lain," jawab Daya.

"Maksud kamu, Sayang?" tanya mamanya yang akhirnya bersuara juga.

"Pa, Ma, biarkan Daya tinggal sama Aron."

"Hah?" mulut mamanya ternganga setelah mendengar perkataan dari Daya. "Jangan bercanda, Sayang. Aron itu bukan keluarga atau orang terdekat kamu. Dia belum tentu bisa buat ngejaga kamu."