Mencari Kesalahan

Aron mengambil tempa duduk di kursi tamu. Elin masih saja berdiri di tempatnya yang tadi. Dia terlihat memperhatikan Daya yang berjalan ke lantai dua. Aron bisa melihat kilatan kesedihan yang ada di matanya. Dia paham kalau perempuan itu ingin bisa akrab dan dekat dengan Daya. Namun sepertinya dia harus berusaha keras untuk itu.

Setelah Daya menghilang di balik pintu kamarnya, barulah Elin kembali keadaan yang ada di lantai satu. Wanita itu melihat Aron dengan senyum lebarnya. Kakinya maju selangkah.

"Mau minum apa? Sambil nunggu Daya."

"Air dingin aja Tante," jawab Aron. Dia tidak enak juga kalau harus menolak tawaran dari Elin.

"Tunggu sebentar ya." Elin pun berjalan ke arah dapur.

Aron menunggu sambil melihat-lihat ke sekitar rumah Daya. Ada beberapa detail kecil yang berubah di rumah ini. Seperti beberapa foto yang ada di dinding dan hiasan bunga yang tadinya tidak ada. Terlihat bagus dipandang mata, rumah ini terasa lebih hidup.