Masalah Keluarga

"Titip Daya ya, Bun," kata Aron.

"Iya, kamu tenang aja." Arin mengusap puncak kepala Aron. "Kamu harus serius syutingnya di sini, jangan main-main."

"Siap, Bunda." Aron mengangkat tangannya sampai ke dahi, seperti orang yang sedang melakukan gerakan hormat.

Bunda Arin lalu menoleh pada Daya. "Ayo kita pergi, nanti malah kena macet."

"Iya, Bun." Daya melambaikan tangannya pada Aron saat dia melewati cewek itu.

Selama di dalam mobil, perjalanan menuju tempat syuting selanjutnya. Arin tidak henti-hentinya bercerita soal Aron. Dari cerita itu, dapat Daya ketahui bahwa Bunda Arin ini menjadi orang yang melihat perkembangan karir Aron. Apa yang didengarnya hampir sesuai dengan cerita manajer lain. Daya mendengarkan dengan antusias karena dia bisa melihat cerita Aron dengan sudut pandang yang lain.

"Aron selama dia sama kamu, apa pernah kasar sama kamu?"

Daya menggeleng sambil tersenyum. "Sejauh ini, Aron enggak pernah ngebentak atau mukul Daya, Bunda."