kesempatan

"Papa kamu, sampai kapan ada di sini?" tanya Julian yang masih saja mengusap punggung Lea.

Lama baru Lea menjawab, tapi itu pun hanya dengan gelengan.

"Maksud kamu enggak tau sampai kapan?" tanya Julian lagi.

Namun Lea tetap saja menjawab pertanyaannya dengan menggelengkan kepala. Membuat Julian makin tidak mengerti.

"Maksud kamu gimana sih?" ucap Julian.

"Papi bilang, dia enggak akan pergi selama dua pekan ke depan."

Julian seketika memejamkan matanya. Rasanya seperti ada batu besar yang terlempar begitu saja dan mendarat tepat di pundaknya. Sepertinya Julian harus mempersiapkan diri agar lebih kuat dalam menghadapi keadaan yang makin tidak bisa ditebak olehnya.

Kalau ada papa Lea di rumah, otomatis Julian tidak bisa leluasa untuk menemui Lea. Sedangkan itu, Julian harus sering-sering menemui Lea untuk mengecek keadaan cewek itu. Apa lagi, keadaan Lea yang sedang hamil tidak boleh diketahui oleh orang lain. Terutama papanya.