Kejadiannya

"Sebenarnya, tadi kamu kenapa sih?" tanya Aron.

Daya menoleh pada cowok itu setelah meneguk air yang ada di dalam botol. Perlahan dia menutup botol itu dan menaruhnya di atas meja. Daya lalu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.

"Ada yang marahin kamu ya?" tanya Aron lagi karena Daya tidak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Enggak ada yang marahin aku. Tadi itu aku harus adegan nangis, awalnya pakai tetes mata tapi bilangnya enggak keliatan alami karena muka aku bakalan di zoom sama kamera dan harus keliatan emosinya," jelas Daya.

"Terus?"

"Aku harus nangis secara alami dan tentu aja itu benar-benar susah. Kata pelatihnya, aku harus ngebayangin kejadian paling sedih yang pernah aku lewati."

"Kamu ngebayangin apa?"

Daya terdiam untuk beberapa saat, lalu dia menoleh ke arah Karin. Cewek itu terlihat masih saja sibuk mengerjakan video promosi barang. Daya kembali melihat Aron, lalu menggelengkan kepalanya.

"Heh?"

"Aku enggak mau kasih tau."

"Kenapa?"