Izin

Masalah Eki kini sudah selesai, Aron pun kembali ke kamarnya. Dia tidak melihat Daya ada di tempat yang tadi. Waktu Aron ingin memanggil, terlihat pintu toilet terbuka.

"Sudah ngomong sama Kak Eki?" tanya Daya seraya mengelap kakinya pada keset.

Aron bergumam sambil mengangguk. Dia lalu menyerahkan kembali ponselnya pada Daya. "Dia izinin kamu nginap di sini. Cuma tadi, Eki minta alamat apartemen aku."

"Sudah kamu kirimkan?"

"Iya, sudah," jawab Aron.

"Oke." Daya menyimpan ponselnya ke dalam tas. Kemudian dia berdiri di hadapan Aron. "Kamu mau bahas soal apa?"

"Gimana kalau kita nikah?"

"Hah?"

Aron kembali membawa Daya di duduk di tempat tidur. "Kalo kamu ngerasa ini terlalu cepat, ya aku juga ngerasa begitu. Cuma setelah aku pikir lagi, nikah juga enggak ada salahnya kan?"

"Tanggung jawabnya beda," kilah Daya.

"Mama aku setuju sama itu. Dia malah bilang bakalan sediakan tempat tinggal buat kita, kalau kita mau menetap di Singapura."