Ingatan yang Hilang

Kamar Daya dan Gabby bersebelahan, selain itu pembatasnya pun tipis. Apa lagi suara tangisan Gabby sangat keras sampai-sampai membangunkannya. Daya paling benci dengan suara ribut-ribut seperti ini. Kini, dia tidak lagi menemukan ketenangan di rumahnya.

"Diam nggak!" bentak Daya sekali lagi.

Makin dibentak oleh Daya, bukannya takut dan berhenti nangis, Gabby malah makin kencang berteriaknya. Waktu Daya ingin melangkah maju, seseorang menahan tangannya. Dia pun segera menoleh melihat orang yang memeganginya.

"Tolong tepati janji kamu," ucap Elin tegas.

"Janji apa lagi?"

"Saya pergi waktu mama kamu datang sampai prosesi pemakaman. Apa kamu lupa sama janji yang sudah kita sepakati?"

Daya menatap tajam ke arah Elin, dia lalu menarik tangannya dari pegangan wanita itu. Dia pun akhirnya mundur untuk ke luar dari kamar Gabby. Sebelum Daya pergi, dia meninggalkan sebuah peringatan pada Elin.

"Janji aku cuma berlaku untuk anak itu, bukan untuk kamu," ucap Daya.