Bujuk

"Daya." Deri menahan tangan Daya saat cewek itu hendak membuka pintu mobil.

"Mau apa lo?" tanya Eki ketika kaca mobil dia turunkan.

"Gue mau ngobrol sama Daya sebentar."

"Nggak gue izinkan!" ucap Eki tegas.

Deri tidak menghiraukan omongan Eki. Dia melihat ke arah Daya dengan tatapan memohon. Tangannya masih memegangi tangan Daya.

"Plis, ada yang mau gue omongin sama lo."

Seperti biasanya, Daya bukanlah orang yang bisa tahan dengan bujukan Deri. Setega apapun Deri padanya dia tidak pernah bisa membenci cowok itu.

Sama seperti kemarin-kemarin, Daya berakhir dengan mengalah. Dia menoleh pada Eki yang sedang menunggunya di dalam mobil.

"Kak duluan aja," kata Daya.

"Day...." Eki tidak percaya adiknya itu masih saja memilih Deri setelah apa yang sudah dilakukannya.

"Aku pulang sama Deri."

"Daya!"

Walaupun dipanggil oleh Eki, Daya tetap dengan pendiriannya. Dia memilih Deri yang mengajaknya ke parkiran motor.

"Lo mau ajak gue ke mana?" tanya Daya.