Berita Biasa

Masuk kamar, Alice mendengar ponsel yang ada di atas tempat tidur itu berbunyi. Dilihatnya nama yang ada di layar ponsel itu, Agam. Nama yang akhir-akhir ini sering menghubunginya untuk memberikan perintah.

"Aku harus apa lagi?" tanya Alice memulai percakapan.

"Berita Fin besok bakalan keluar. Kamu harus pantengin TV dan cari celah biar wartawan bisa terus kejar kamu."

Alice terkejut dengan informasi ini, sebab dia tidak berpikir kalau sekarang sudah waktunya Fin mengaku ada publik. Rencana awal, Agam menyuruh Alice untuk mengulur pemberitaan. Namun sepertinya rencana itu berubah malam ini.

"Kenapa bisa secepat itu?" tanya Alice.

"Fin bilang dia udah enggak tahan dikejar wartawan terus. Jadi kita percepat aja, rencana selanjutnya bakalan tetap di lanjut. Kamu masih ingat sama rencananya kan?"

"Iya tenang aja. Soal itu gampang," kata Alice.

"Bagus. Untuk pemberitaan Minggu ini sedikit menurun jadi bayaran kamu akan disesuaikan. Saya akan transfer setelah ini."