webnovel

Pengakuan Psikopat

Febi mempercepat langkahnya. Gadis itu berjalan menyusuri gang kecil dan gelap itu karena itu satu-satunya jalan menuju ke kostnya. Didengarnya suara seperti langkah kaki tapi samar-samar dan terasa jauh. Ia menoleh ke belakang dengan gerakan yang tiba-tiba...tidak ada siapapun. Perasaan apa ini? Seperti perasaan cemas bercampur takut dan kuatir yang tidak pada tempatnya. Sudah kesekian kalinya Febi merasa ada yang mengikutinya di belakang sepulang ia dari kampus. Gadis itu memutuskan cepat-cepat berlari sampai ke kost dan segera masuk ke kamarnya. Gang kecil itu begitu sepi, jauh dari kamar kost Febi. Seorang pria bertubuh tinggi berpundak lebar sedang berdiri setengah tertutup tembok, sedang memperhatikan Febi yang setengah panik masuk ke kost. Pengalaman menegangkan itu membawa kecurigaan Febi pada seorang psikopat yang berusaha menghancurkan hidupnya. Ian adalah seorang pria yang selalu tampil baik dan superior. Tapi Febi mengetahui dibalik penampilan primanya, Ian memiliki kejahatan-kejahatan yang terselubung. Hanya saja semakin Febi berusaha menghubungkan misteri-misteri yang dialaminya dengan Ian, semakin ia terjerembab dalam siasat dan tingkah laku Ian yang tidak normal. Ian yang menjadi tersangka penguntitan Febi akhirnya menjadi tersangka sebuah kasus pembunuhan yang terjadi di kampus mereka. Semua misteri yang terjadi terhubung pada sindrom psikopatisnya. Benarkah Ian yang melakukan tindakan kriminal itu?

Lei Locke · 若者
レビュー数が足りません
41 Chs

Liburan Semester Pendek: Kasus Di Kampus

“Aku realistis bukan gak punya mimpi,” ucapnya tak mau kalah dengan tuduhan Febi. “Aku dah daftar magang di kejaksaan,” lanjutnya.

Kali ini Febi membelalakkan matanya dan terdiam.

“Kenapa?” tanya Ian melihat wajah Febi yang tiba-tiba berubah.

“Hh, gak papa sih, cuma aku gak pernah kebayang akan magang di pemerintah,” ucap Febi sambil tersenyum lembut.

Ini kali pertama mereka melewatkan waktu berdua dengan penuh pembicaraan. Suasana diantara mereka pun lebih mencair dibandingkan sebelum-sebelumnya di mana Febi selalu menaruh curiga dan takut pada Ian.

Keesokan harinya ketika Febi bertemu Jennifer di kampus,

“Buset deh, jadi sekarang tinggal bareng?” goda Jennifer sambil mengiringi langkah Febi.

“Apaan sih?” balas Febi singkat.

“Kalian pacaran ya?” kejar Jennifer membuat wajah Febi merona merah.

“Apaan sih?”

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください