Suasana di sana kembali dicekam oleh ketegangan. Semua pendekar memundurkan langkahnya. Mereka berdiri di tempat yang sekiranya aman.
Tiga Datuk Dunia Persilatan lainnya juga memundurkan diri. Mereka memilih posisi tertentu agar mempermudah dirinya jika ada kejadian yang tak diinginkan terjadi.
Angin pegunungan berhembus, membawa pula hawa dingin dan mencekam.
Sekarang kedua belah pihak sudah saling berhadapan satu sama lain. Namun di antara mereka masih belum ada yang terlihat ingin memulai pertempuran. Ketiga tokoh dunia persilatan itu masih saja saling pandang.
Seolah-olah ketiganya sedang mengukur sampai di mana kemampuan lawannya masing-masing.
Sementara itu, dalam jarak beberapa tombak di sebelah sana, Dewa Kegelapan Ketujuh dan Dewa Kegelapan Keempat masih berdiri di tempatnya masing-masing. Kedua orang itu masih diam. Tubuhnya tidak bergerak. Mereka persis seperti sebuah arca.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください