webnovel

Terjerat Dalam Pertengkaran

Rombongan anak nakal itu terdapat empat anak.Meli,Ayu,Linda dan Amel.Mereka memang terkenal anak dari keluarga yang kaya.Karena status itu, tidak ada yang berani kepada mereka.Bahkan seorang gurupun berfikir empat kali lipat terlebih dahulu sebelum menghukum mereka.Ya,dari salah satu mereka adalah Anak pemilik sekolah itu.

Mungkin kali ini Fita yang akan menjadi mangsa mereka."Hei anak pungut,ngapain sih lo harus masuk ke sekolah ini.Bikin sekolah kotor tahu karna ada lo!".Meli dengan sombongnya memberikan kata kata itu pada Fita Karena ayahnya sang pemilik sekolah."Iya nih,kayak gak ada sekolah lain aja"ujar teman Meli yang lain.

Disini Ratna mulai tidak tahan mendengar kata kata yang mereka ucapkan pada Fita.Yah,walaupun bukan dia yang mereka maksud.Namun hal itu membuatnya naik darah seketika."Eh bisa diem gak mulut lo,apa perlu gua yang tutup mulut lo pakek kaos kaki yang gua pakek".Jawab Ratna dengan rasa geram."Ow,udah berani Lo ngelawan gua" (balas Meli).

Saat ini Ratna sudah tidak bisa menahan amarahnya."Dasar Lo ya!" Ratna mengeluarkan senjatanya pada Meli.Dan, pertengkaran saling menarik rambut lawanpun terjadi.Gara gara suara pertengkaran mereka sangat keras.Anak anak bergegas berlarian dan mulai mengelilingi mereka.

Salah satu diantara banyak siswa ada satu siswa yang berfikir harus melaporkan kejadian itu pada guru.Dia berlari dan menuju ruang kantor.

Keadaan didalam kelas masih tak terkendali.Ibu guru yang masih dalam perjalanan menuju ke tempat kejadian.Dan mulai mendengar kegaduhan tersebut langsung berlari menuju ke tempat perkara.

"Stop! hentikan perkelahian ini".Dengan suara yang tegas dan keras.Dua anak yang berkelahi langsung menghentikan tindakannya masing masing."Kalian berdua ikut ibu ke kantor,sekarang!".

Fita yang melihat kejadian itu merasa menyesal karena tidak dapat membantu temannya.Dan hanya bisa melihat temannya di tempat kejadian.Tubuh Ratna sedikit demi sedikit menjauh dari kelas dia berjalan menuju ruang guru sambil melihat Fita dengan menunjukkan wajah yang tersenyum kearahnya.Menandakan bahwa dia akan baik baik saja.Dan bersama Meli mengikuti ibu guru untuk menuju ke ruang kantor.

Dan kejadian ini,kepala sekolah yang bertanggung jawab.Ratna dan Meli menghadap kepala kantor.Tok...tok....tok.....

"Masuk!".Pak kepala sekolah memutar kursi dan menatap kedua anak ini.

"Meli,apa yang kamu perbuat Sampai kejadian seperti ini terjadi?".Kepala sekolah menanyakan pada Meli terlebih dahulu."Dianya duluan pak yang mulai!"tegas meli dengan angkuh.Meli tidak takut sama sekali dengan kepala sekolah karena dia salah satu teman ayahnya.

"Kalau sampai kejadian lagi kamu akan bapak hukum".Meli setelah mendengar itu menunjukkan wajah yang cemberut dan kesal.Tetapi dia hanya diam dan mengagumkan kepala,menandakan dia menyetujuinya."Sekarang kamu keluar Meli,dan Ratna tetap disini bapak belom selesai dengan kamu".

Meli dengan santai melangkah keluar meninggalkan ruangan kepala sekolah.Sedangkan Ratna masih sedikit kawatir dengan apa yang akan bapak kepala sekolah sampaikan padanya.

"Ratna papa harap lain kali jangan sampai kamu bermasalah dengan Meli.Papa tahu pasti Meli yang melakukan kesalahan terlebih dahulu.Tapi kamu harus hati hati sebelum bertindak.Karena Papa tidak bisa membela kamu terus nak".ujar bapak kepala sekolah.

Memang benar pak kepala sekolah adalah teman ayah Meli.Tapi disisi lain kepala sekolah adalah ayahnya Ratna.Untuk saat ini Ratna masih terdiam didepan papanya.Dia hanya menatap mata papanya sambil mengusap air mata yang terjatuh dipipinya.

Dia tidak senang dengan perlakuan papanya.Karena disekolah ini belom ada yang tahu tentang dia dan kepala sekolah.Bahwa mereka adalah seorang ayah dan anak,kecuali para guru dan staf sekolahan.

Setelah itu Ratna bergegas keluar ruangan dengan berlari."Ratna tunggu!"teriak papanya.

Ratna sama sekali tidak mendengarkan papanya. Dia segera kembali ke kelas untuk tetap menemani Fita yang mungkin masih memikirkannya.Dalam perjalannya kekelas tanpa sengaja dia terpeleset karna kakinya sendiri.Bruk!!!!...suara hantaman tubuhnya dengan lantai keramik sekolah.

Aduh sakit,r(rintih Ratna).sambil mengusap kakinya yang terkilir.Siswa yang melewatinya hanya melihat dan mengacuhkannya.Kemudian yang lain sedang duduk tidak jauh darinya hanya melihat dan sedikit berbisik tentangnya kepada kawan disampingnya.

Tidak lama kemudian uluran tangan seseorang pria memberi bantuan pada Ratna."Ayo bangun,aku akan membantumu untuk berdiri ".Sambil berusaha mengangkat tubuh putih Ratna.Ratna yang sudah berdiri menghempaskan tangan laki laki itu dan segera kembali berjalan menuju ke kelasnya.Walaupun dengan keadaan yang tertatih tatih.

Bahkan diapun lupa untuk mengucapkan terimakasih,mungkin karena hatinya yang masih dalam keadaan kacau.Dan fikiran yang tenggelam dalam kekawatiran.Karena dalam diamnya,dia memikirkan Fita yang berada di kelas.Mungkin dia belum lama berteman dengannya,tetapi Fita sudah seperti seorang adik baginya.Yang telah alam dititipkan padanya.

Melihat semua itu,anak yang duduk melihat kejadian terhadap Ratna dan pria itu.Sontak kaget dan merasa senang bercampur iri kepada Ratna.Rasa senang yang gadis itu alami,karena bisa melihat anak yang sangat begitu tampan dari dekat.Pria yang memang terpopuler di tahun ini.Dan rasa cemburunya disebabkan oleh kejadian yang meninpa Ratna.Yang ternyata penolongnya adalah seorang malaikat yang begitu tampan, gagah dan pujaan para gadis disekolah itu.Bahkan memimpikannyapun sangat sulit.

Seperti seekor semut yang ingin mendekati kupu kupu yang begitu indah.Pria ini sedikit merasa kesal dan kecewa karena diacuhkan oleh seorang gadis yang telah dia tolong.Setelah itu dia memanggil Ratna dengan keras."Hei apakah kamu tidak ingin berterima kasih kepadaku?!.

Ratna bahkan masih tidak mendengar kan suara teriakan pria itu.Setelah tiba dikelas,dia merasakan kakinya yang begitu amat sakit.Bahkan kepalanya pun ikut merasa pusing,badannya gemetar dan dia terlihat sangat pucat.brukkkk...

Ratna jatuh pingsan tepat di dalam kelas.Fita melihat Ratna seperti itu langsung menghampiri dan mencoba membangunkannya.Namun tidak berhasil,bahkan Ratna sudah benar benar tidak sadarkan diri.

Para siswa laki laki pun bergegas membantu untuk memindahkannya keruang UKS.Fika juga turut mengikuti ke ruang uks bersama siswa yang membawa tubuh Ratna.

Sampai di ruangan, petugas uks memeriksa keadaannya.petugas itu menyimpulkan, bahwa Ratna hanya mengalami kecapean saja.Petugas itu menyarankan agar Ratna setelah ini beristirahat lebih banyak lagi dibandingkan dengan hari sebelunya.Setelah beberapa menit kemudian Ratna bangun,dan menggenggam tangan Fita yang sedang duduk di sampingnya.

"Fita,maaf telah merepotkanmu".kata pertaman yang Ratna ucapkan."Seharusnya aku yang harus meminta maaf.Karena aku, kamu hari ini mendapat banyak masalah".Jawab Fita dengan suara pelan.

Tidak masalah bagiku Fit, menurutku kamu bukan lagi teman.Kamu sudah aku anggap sebagai adikku sendiri (tegas Ratna).

"Jika kamu membutuhkan seorang teman maka datanglah kepadaku.Jika kamu butuh seorang kakak, datanglah padaku.Bahkan, jika kamu butuh seorang yang mau mendengarkan keluh kesah mu aku akan siap.

Aku akan ada saat kamu membutuhkannya.Tidak peduli dengan pendapat orang lain,Kamu dan aku akan bersama.Karena kamu, aku sadar dengan keadaanku yang sekarang.Aku harusnya bersyukur,tidak hanya melihat apa yang tidak bisa aku lakukan.Tapi ada yang bisa aku dapatkan"(tambah Ratna).

Mendengar itu Fita merasa bahwa dirinya tidak sendiri lagi.Masih ada orang yang bisa dia andalkan untuk menemani dia dalam kesulitan.Fita menangis dan memeluk Ratna.

Mereka berdua berpelukan seperti halnya seorang adik dan kakak.Brok!! suara bantingan pintu uks tiba tiba memecahkan suasana haru dalam ruangan itu.Yang ternyata kepala sekolah,tidak lain adalah papanya Ratna.