webnovel

Malaikat Pemikat Hati Wanita

Fita terus berusaha mencari keberadaan Tio.Dia berjalan dari ruangan menuju ruang lainnya.Ketika dia merasa lelah, ada siswa perempuan yang sedang duduk menunggu temannya."Permisi kawan, apakah kamu mengenal anak yang bernama Tio.Dia anak kelas sebelas satu".Tuturnya sambil berharap dia bisa membatunya untuk menemukan Tio.

Siswa perempuan itu berfikir sejenak,dan mengingat anak anak yang dia kenal."Apakah dia seorang anak yang tinggal di rumah panti Kasih sayang".isi pertanyaan dari anak itu,dia hanya ingin memperjelas apakah orang yang ia pikirkan dengan anak yang di cari oleh gadis ini sama.

"Ya,dia anaknya tidak terlalu tinggi,warna kulitnya sawo matang,mata nya agak lebar dan berwarna coklat serta rambunya hitam lebat dan keriting"(Fita memperjelas ciri ciri Tio).Agar siswa perempuan ini tidak ragu lagi untuk menjawab pertanyaan yang baru saja ia tanyakan padanya.

Setelah siswa ini sudah yakin bahwa anak yang Fita maksud sama dengan anak yang dia kenal. " kakak belok kiri,lalu jika ada tangga kakak naik,dan belok kanan kemudian ada ruangan dipojok"(sahut siswa perempuan)."Terima kasih bantuannya ya dek,maaf telah menggangu waktumu".balas Fita dengan rasa lega telah mendapatkan sedikit bantuan yang di berikan oleh siswa perempuan ini.

Setelah itu,dia segera menelusuri jalan yang telah siswa itu berikan.Dia mulai menaiki tangga dengan menghadap keatas dan menghafalkan intruksi dari siswa tadi.

bruk!,buku berserakan di lantai tangga.seorang siswa laki laki yang membawa buku itu mulai mengambil bukunya satu persatu.Fita kemudian melihat laki laki itu sedang mengambil buku yang berserakan di lantai.

Dengan sedikit rasa ragu,dia memberanikan diri untuk segera membantunya.Tangan Fita mulai mengambil buku yang ada di lantai satu persatu dan sambil berkata,"maafkan aku ya aku tidak menghindar dari mu".Masih dengan posisi yang sama."Iya tidak apa apa, seharusnya aku yang harus meminta maaf kepadamu terlebih dahulu".jawab laki laki itu sambil mengulurkan tangannya untuk mengambil kembali buku yang sudah di bereskan oleh Fita.

Fita yang melihat uluran tanganya, langsung memberikan buku itu pada pemiliknya.Dengan mengangkat kepala yang sedari tadi merunduk untuk mengambil buku yang ada di lantai.

Fita menatap laki laki itu dengan terpesona,dia melihat dengan cermat wajah itu.Alis tebalnya yang menyatu,mata sipit yang berwarna coklat, hidung yang mancung bibir yang seksi dan kulit yang bersinar.

Dalam hatinya,"sebenarnya laki laki ini seorang manusia atau apakah dia jelmaan dari salah satu malaikat yang turun ke bumi?".

"Hei",sambil melambaikan tangan tepat di depan wajah Fita."Ada yang salah dengan wajahku"(tanya laki laki itu).

Pertanyaan itu malah membuat Fita merasa malu.Karena dia telah menyadari perbuatannya itu."Tidak,tidak ada"(ucap Fita).

"Sepertinya kamu bukan anak kelas sini,atau aku yang belom pernah melihatmu".laki laki itu kembali memberikan pertanyaan pada Fita.

kemudian Fita menjelaskan apa alasannya dia datang tempat situ."Ya,aku anak baru dari lantai dua,aku kemari hanya ingin mencari temanku bernama Tio dia tinggal di rumah panti anak kelas sebelas satu".

Kemudian laki laki ini mencoba mengingat apakah dia mengenali anak yang Fita cari.

"oh dia,kalau gitu aku akan mengantarmu ke kelasnya".Tapi kelas disini mulai kosong karena para siswa sudah mulai pulang sekolah.Aku tidak bisa mengatakan siswa yang kamu cari benar benar ada di ruangan yang akan aku tunjukkan.Jika ada mungkin hanya ada anak yang sedang melaksanakan piket" (jelas laki laki itu).

Fita mendengar itu,kemudian berfikir sejenak.Fita malah menjadi ragu untuk melanjutkan perjalanan nya.Tapi jika tidak dia bisa jadi tidak menemukan Tio.Yah,mungkin Tio saat ini sedang menjalankan piket.Sehingga dia masih berada di kelasnya.

"Mari kita lihat dulu,tidak masalah kalau memang sudah tidak ada di kelas.Yang penting kita kesana dulu untuk memastikan bahwa Tio memang tidak ada di lantai atas.

Kemudian mereka mulai berjalan beriringan menyusuri tangga."Oh iya ,tadi kita belom sempat berkenalan.Namaku Dimas,siapa namamu?.tanya Dimas dengan keadaan yang masih berjalan."Aku Fita"?(menjawab dengan singkat).Bukannya Fita bersikap cuek pada Dimas,tapi sebenarnya dia bingung harus berbicara apa tentang nya.

Apalagi dengan menatap wajahnya yang tampan itu.Dan detakkan jantung nya yang masih cepat membuatnya tidak bisa berfikir jernih.Tapi,dia berusaha menutupi semua itu.Dia malu jika Dimas mengetahui apa yang ia rasakan saat ini.

Fita memang sudah lama mencari Tio,bahkan yang tadinya siswa di sekolah masih banyak kini sudah sepi hanya ada siswa siswa yang sedang piket saja yang tersisa.

Tak lama kemudian, keduanya mencapai tujuan.Dia melihat ada seorang siswa laki laki yang sedang mengepel dipan kelas.Fita masih mencoba mengenalinya dari belakang.Akapah siswa itu mang benar benar Tio,atau malah siswa lain.

Anak itu kemudian, meluruskan tubuhnya yang tadinya membungkuk sekarang berdiri tegak dan mengusap keringat dengan tangganya."Hei!",mendengar teriakan itu sontak saja dia membalikkan badannya.

Ternyata memang benar bahwa anak itu adalah Tio."Syukurlah kali ini aku tidak salah orang"(dalam hati Fita sambil menghela nafas).

"Sebentar,aku akan menyelesaikan tugas Ku dulu"!(teriak Tio).Sambil segera membereskan semuanya.Fita dan Dimas duduk bersampingan tidak jauh dari posisi Tio.Selang beberapa menit Tio menghampiri keduanya."ayo, aku udah selesai". keduanya berdiri setelah Tio berkata seperti itu.

Mereka bertiga berjalan menelusuri setiap tangga."Tio ayo dipercepat jalanya,temanku sudah menungguku dari tadi.Dia ingin kita pulang bersama mereka".

Dan mereka bertiga mempercepat langkah mereka.Disisi lain,Ratna dan papanya bertanya tanya.Apakah Fita bisa menemukan temannya yang ia cari. Atau jangan jangan Fita malah tersesat.

Tak lama ketiga siswa itu, menuju arah parkir.Di parkiran itu,Ratna masih berjalan bolak balik di samping pintu mobilnya."Ratna!",panggil Fita.kemudian menghampiri nya lebih dekat lagi."Maaf kamu sudah menunggu terlalu lama.

Sedangkan kedua murid lainnya yaitu Tio dan Dimas.Membukukkan badannya untuk memberi hormat kepada kepala sekolah."Selamat siang pak"ucap Dimas. Kepala sekolah membalas dengan anggukan kepala dan tersenyum.

"Ayo kita pulang,ayo pa".kedua anak laki laki itu saling berhadapan.Menandakan kebingungan kepada Ratna memanggil kepala sekolah papa."Apakah Dimas juga boleh ikut".Dia tadi yang membantuku untuk menemukan Tio.Tanpa dia aku tidak tahu bisa menemukannya atau tidak."Ya sudah tidak apa apa biar tambah rame"(jawaban Ratna untuk pertanyaan Fita).Dimas yang tadinya tidak berfokus dengan wajah Ratna setelah mendengar Ratna berbicara.Dimas kemudian menatap dan berfikir,"seperti nya gadis ini yang aku tolong tadi pagi di sekolah".(ucap dalam hati)."Kamu bukannya anak yang tadi terjatuh di lantai dua ya"ujar Dimas menanyakan langsung pada Ratna sambil menunjuk ke arah nya.