webnovel

Penakluk hati si pangeran

cinta jadi cinta awalnya kita di jodohkan sama kedua orang tua kita bahkan aku tak mengenal siapa yang akan di jodohkan sama aku.

rosasevina20 · 歴史
レビュー数が足りません
20 Chs

bab 10

Dengan memainkan gitar dan memulai menyanyikan lagu

Di setiap doaku

Di setiap air mataku

Selalu ada kamu

Di setiap kataku

Kusampaikan cinta ini

Cinta kita

'Ku tak akan mundur

'Ku tak akan goyah

Meyakinkan kamu

Mencintaiku

Tuhan, kucinta dia

Kuingin bersamanya

Kuingin habiskan nafas ini

Berdua dengannya

Jangan rubah takdirku

Satukanlah hatiku dengan hatinya

Bersama sampai akhir

Di setiap kataku

Kusampaikan cinta ini

O-oh, cinta kita

'Ku tak akan mundur

'Ku tak akan goyah

Meyakinkan kamu

Mencintaiku

Tuhan, kucinta dia

Kuingin bersamanya

Kuingin habiskan nafas ini

Berdua dengannya… jangan rubah takdir ku satukanlah hati ku dengan hatinya bersama sampai akhir

pangeran terus Bermain gitar sambil bersenandung cahaya yang mendengarkannya tanpa berkedip seulas senyum Hadir di wajah keduanya sebentuk tenang yang sangat nyaman

pangeran menghampiri cahaya yang sudah selesai menyanyi pangeran membawa segelas air mineral Dingin buat cahaya " ini minum dulu bagiamana lagu gue Bagus kan ! ujar pangeran

" biasa aja lagu loh ! sahut cahaya yang sedikit cuek

" hmm yakin kenapa tadi lihat gue sambil senyum-senyum gitu "

" iyaaa tadi gue senyum bukan karena gue dengerin lagu lho gue senyum itu iya karena gue nggak mau fans lho itu kecewa sama gue ya gue sebagai pemilik cafe iya gue harus senyum dong padahal lagu lho itu biasa aja "

" hmm yakin ini pangeran sambil menatap cahaya mereka saling berpandangan "

" apaasih pangeran "

cahaya hari ini cantik banget ! tanpa sadar pujian itu meluncur dari bibir pangeran

" apa pangeran tadi lho bilang gue cantik ! pipi cahaya kembali bersemu merah

setelah mengingat-ingat ucapan tadi yang tiba-tiba keluar dari mulut pangeran pun langsung pergi meninggalkan cahaya.pangeran berjalan menuju tempat parkiran sepeda motor cahaya turut mengikuti di belakang pangeran mereka berdua berjalan dengan langkah kaki kaku menuju parkiran sepeda motor

pangeran kembali memasangkan kembali Jaket di tubuh cahaya dan memaikakan helm di kepala cahaya tiba-tiba membuang muka agar cahaya tidak bertemu dengan mata dengan pangeran.Wajahnya semakin memerah kali ini layaknya udang rebus yang baru saja di angkat dari kuali

tadi lho kan nanya siapa yang cantik Lo nggak perlu nanya lagi ke gue siapa yang gue puji cantik ! tanggap pangeran dengan nada cuek " habis gue mau ajak lho ke sesuatu tempat gue mau refreshing supaya nggak pusing !

" lho pangeran kok"

" gue nggak suka orang yang menolak ajakan seorang mendingan lho ikut aja " pangeran menjalankan sepeda motornya membelah kepadatan jalanan sore itu

" pangeran kalau Lo bawa motornya sepelan ini kita bisa sampe subuh keburu azan duluan ini mah "

" kalua gue bawah motor nya kenceng nanti Lo Ambil kesempatan buat meluk gue kan dari belakang ! pangeran tertawa jahil " iya kan"

" oh kalua Lo mau dipeluk dari belakang bilang aja ! cahaya langsung mengakitkan jemarinya memeluk pinggang pangeran dengan rapat " pelukan kayak gini kan "

pangeran tersenyum cahaya pun tersenyum tiba-tiba jantung mereka berdua itu berdetak

cahaya minum teh hangat yang tersedia di depannya cahaya menutup matanya sesaat menikmati angin malam yang telah menyibak helai rambut nya.cahaya menatap wajah pangeran yang sibuk menikmati air mineral Dingin cahaya mulai membuka percakapan

" Emang lho nggak kedinginan kalua minum air kayak gitu udah tau udara disini dingin kan kalau malam"

pangeran menatap cahaya dengan tatapan serius tapi tiba-tiba pangeran tertawa nyaring " iya ini kok tiba-tiba gue kedinginan nih apa Lo mau peluk gue yang kayak tadi di atas motor tadi"

" Enakjah " ngapain juga gue peluk gue segala cahaya membuang muka karena merasa bersalah telah mengawali pembicaraan dengan pertanyaan yang aneh " udah bosan belum " ayo kita pulang "

" gue belum mau pulang"

" ayo pangeran kita pulang ! cahaya menarik tangan pangeran nanti kalua fans Lo di sini gimana gue bingung ngadepinya nanti gue di cuekin "

" lah kok Lo yang kebingungan gue aja biasa-biasa aja kenapa apa Lo takut gue cuekin"

" nggak kok siapa yang takut Emang Lo siapa gue bukan siapa-siapa kan '

" hari ini bukan siapa-siapa Lo tapi kita nggak pernah tahu besok-besok Lo mungkin bakalan jadi siapa-siapa gue " mata pangeran nampak becanda mencoba menggoda cahaya " hmm bener nggak cahaya"

" nggak bener ! cahaya membuang muka " kita mau pulang jam berapa "

" hmm kalua Gue minta pulang nya besok gimana "

" nggak bisa besok kan kita harus sekolah "

" cahaya lho lupa besok kan hari Minggu "

" duduk di samping sini dulu sampe cerita lho selesai " ajak pangeran sambil menunggu cahaya duduk di lesahan " cerita soal kenapa lho lebih suka menaiki motor dari pada mobil "

" ya kan udah gue udah bilang sama lho nggak segala nya lho harus tau tentang gue "

" baru kali ini gue nemuin cewek seperti lho nya nggak mau menaiki mobil dan lebih seneng menaiki motor "

" karena lebih cepat"

" menghindari macet"

" ada lagi alasan yang lebih bisa gue terima "

" nggak ada pangeran cuma itu sih alasannya"

pangeran tertawa geli " oh itu ternyata alasannya yaudah gue nggak jadi penasaran deh kalau gitu oke kalua gitu kita pulang aja Yuk ! cahaya menggelengkan kepala nya " Yah kok pulang sih pangeran padahal akan gue udah duduk di samping lho

" habis nya lho di minta cerita minta jujur malah nggak jawab yaudah nggak ada lagi yang perlu di omongin kan ! oke gue kan cerita in semua cahaya menghela nafas kuat mengingat masa lalu nya " Nyokap gue meninggal dalam kecelakaan Gue liat Nyokap gue tewas di Depan mata kepala gue sendiri setelah itu gue memutuskan untuk nggak menaiki mobil lagi sementara Bokap gue nggak ngerasain hal yang sama gue nggak tahu kenapa Bokap gue nggak ngerasain kehilangan seperti kehilangan yang gue rasain "ya memang karena kita nggak akan pernah bisa maksain perasaan seorang ! pangeran menggapi dengan tenang dan Lo nggak bisa berharap lebih dengan perasaan seorang karena belum tentu bisa ngerasain ya Lo rasain "

" Lo ngomong kayak gitu kayak pernah ngerasain aja pangeran"

pangeran menghela nafas " waktu Nyokap gue mutusin untuk keluar dari rumah dan mama gue lebih memilih untuk menikah sama laki-laki lain dan hidup sama suami yang baru gue berharap waktu itu mama gue hanya bercanda gue berharap itu hanya itu semua cuma mimpi ! pangeran menghela nafas berat mengenang kejadian yang sebenarnya tak ingin pangeran ingat " dan di saat Nyokap Gue ninggalin rumah gue bahkan sampe nggak ngunci pintu pagar rumah dan gue berharap nyokap gue kembali ke rumah.Ngetuk pintu rumah Dan omong maaf iya mama hanya prank kamu aja kok " MAMA " Ha.Ha.Ha Gila dan ternyata untuk nggak akan pernah terjadi " dan pada akhirnya Nyokap gue biar-biar pergi !

" pangeran maafin gue nggak ngerti gue nggak bermaksud "

seharusnya gue yang minta maaf karena gue juga nggak bermaksud ungkit kepergian Nyokap Lo " kita berdua sama-sama kehilangan sosok yang kita sayangi di hidup kita kalau gue di renggut tuhan kalau Lo karena keinginan manusia itu sendiri"

pangeran menatap wajah cahaya yang nampak sedih " mau pulang sekarang ?

" kalua gue balik rumah gue sepi nggak ada orang jadi gue malas untuk pulang "

" jadi kita"

cahaya terdiam sesaat tidak yakin jika harus mengutarakan perasaannya " Ehmm... bisa nggak gue sama Lo di sini dulu untuk beberapa menit gue masih pengen liat Lo di samping gue pangeran ! pangeran nampak tak percaya dengan perkataan cahaya pangeran menatap cahaya dengan tatapan bingung dengan jantung yang entah mengapa berdebar tak menentu di dalam hati pangeran " ya tuhan gue nggak boleh jatuh cinta sama cahaya ingat misi pangeran Lo"