webnovel

Terserah Kamu Menggunakan Kartuku

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Dalam sekejap Ye Jiaqi tertegun di tempatnya. Sebab, mall sebesar ini hanya ada mereka berdua. Terlebih, dia bahkan bisa mendengar suara langkah sepatu Qiao Qinian. "Tuan, Tuan Qiao." katanya dengan sedikit terbata-bata. Dia terlihat panik ketika membawa barang belanjaannya tersebut. Apa Qiao Qinian mengetahui kalau aku menggunakan kartunya? Mampus… batinnya.

Qiao Qinian akhirnya berdiri tepat di depan Ye Jiaqi dan bertanya, "Beli sesuatu?"

Tubuh Qiao Qinian lebih tinggi daripada Ye Jiaqi. Hal itu membuat Ye Jiaqi seketika memiliki tekanan yang bertambah kuat.

"Iya…" jawab Ye Jiaqi yang memutuskan akan menjelaskan kepada Qiao Qinian, "Tuan Qiao, hari ini aku tidak membawa kartu bankku. Jadi aku menggunakan kartumu. Aku akan mengganti uang yang ada di dalam ini." katanya kemudian.

"Kamu bisa menggunakan kartuku sesukamu." jawab Qiao Qinian.

"Eh?" gumam Ye Jiaqi yang beberapa detik kemudian masih bingung dengan apa yang barusan dikatakan Qiao Qinian.

"Mau belanja di lantai berapa?" tanya Qiao Qinian kemudian.

"Aku, aku sudah selesai membeli."

"Aku lihat," ucap Qiao Qinian sambil menjulurkan tangannya. 

Ye Jiaqi mau tidak mau memberikan barang belanjaannya itu kepada Qiao Qinian. Bahkan, tangannya saja masih gemetaran. 

Qiao Qinian lalu mengambilnya Dan ternyata hanya sepotong gaun berwarna merah muda. Dia lalu mengembalikan barang itu ke Ye Jiaqi dan berkata, "Masih seperti biasanya, belum perawatan kuku."

Ye Jiaqi kemudian menerimanya barangnya kembali. Namun, perasaannya sedikit tidak enak. Sebentar, perawatan kuku apa? batinnya.

"Aku antar kamu ke area VIP," ajak Qiao Qinian tanpa banyak basa basi dan langsung berjalan lurus. Laki-laki itu terlihat berjalan ke depan hingga berhenti di depan lift. 

Sedangkan Ye Jiaqi terlihat tidak berani untuk menolaknya. Tapi, perempuan itu masih berusaha agar bisa keluar, "Tuan Qiao, aku sudah membeli ini. Apa aku boleh pulang?" tanyanya.

"Tidak." jawab Qiao Qinian dengan singkat.

"....." Ye Jiaqi tidak memiliki cara lagi. Jaid, dia pun akhirnya terpaksa mengikuti Qiao Qinian. 

Setelah lift itu berhenti, QIao Qinian masuk ke dalam lift dan diikuti oleh Ye Jiaqi di belakangnya. 

Memangnya mall ini ada area VIP? Aku sama sekali tidak mengetahuinya. Sepertinya, pengosongan tempat hari ini adalah ulah Qiao Qinian. Apa dia Bos di sini? Atau tamu terhormat? kata Ye Jiaqi dalam benaknya.

Lift adalah tempat sempit dengan atmosfer yang berada di dalamnya sangat menekan. Bahan, Ye Jiaqi tidak berani untuk bernapas keras-keras. Dia hanya menundukkan kepalanya sambil membawa barang belanjaannya. 

"Tuan Qiao, apa Tuan… Tidak sibuk?" tanya Ye Jiaqi sambil melihat Qiao Qinian mengenakan dasi yang terpasang rapi di tubuhnya. Dia tidak terlihat seperti seorang yang sedang ingin berbelanja. Tapi, sepatah katapun bahkan tidak terucap. Laki-laki itu sama sekali tidak merespon Ye Jiaqi. Aneh sekali...

Akhirnya, lift berhenti di lantai 5. Ye Jiaqi tahu, ini adalah lantai tertinggi dari mall ini, dan pasti ini adalah area VIP. Qiao Qinian kemudian berjalan keluar, Ye Jiaqi pun ikut berjalan keluar. 

Ketika keluar, semua yang ada di sana adalah toko baju. Tapi, baju yang berada di sini sangat berbeda dengan lantai di bawahnya. Desainnya sangat menawan, modelnya pun juga unik. 

Qiap Qinian melangkahkan kakinya dan masuk ke salah satu tempat dengan asal. Tangannya yang panjang dan lentik, kemudian memilah-milah baju yang ada di pajangan. Lalu, dia pun mengambil sebuah gaun panjang berwarna hijau muda. "Coba ini," katanya sambil memberikan kepada Ye Jiaqi.

Namun, Ye Jiaqi hanya menggeleng dan berkata, "Aku… Aku sudah membeli. Tidak perlu untuk beli lagi."

"Mau aku bantu untuk memasangnya?" tanya Qiao Qinian.

"Tidak tidak tidak," jawab Ye Jiaqi yang kaget dan dengan cepat mengambil gaun itu, lalu berjalan ke ruang ganti. 

Sedangkan Qiao Qinian sambil tersenyum tipis. Kemudian, dia memasukkan kedua tangannya ke saku celananya.

Setelah berada di dalam ruang ganti, Ye Jiaqi terlihat mengangkat gaun tersebut. Namun, gaun itu tidak cukup, sebab ukurannya terlalu kecil, bahkan ini hanya bisa muat hingga dadanya saja… Ukuran sekecil ini mana bisa aku memakainya?! Kelihatannya istri Qiao Qinian lumayan kurus, hingga laki-laki itu pun akhirnya terbiasa… batinnya. Setelah beberapa saat, dia pun memutuskan untuk keluar sambil membawa kembali gaun itu.

"Kenapa? Tidak suka?" tanya Qiao Qinian sambil mengernyitkan dahinya. Perempuan ini tidak mencobanya? batinnya.

"Bukan bukan. Ukurannya terlalu kecil." jawab Ye Jiaqi.

"Benarkah?" tanya Qiao Qinian dengan sedikit tidak percaya. Perempuan sekurus itu, harusnya cukup dengan ukuran ini, batinnya. Dia ingat bahwa 3 tahun lalu Ye Jiaqi menggunakan ukuran ini. Bahkan setelah 3 tahun berlalu pun, Ye Jiaqi tampak tidak berubah gendut.

"Iya…" jawab Ye Jiaqi sambil melihat ekspresi Qiao Qinian yang tidak percaya. Yang benar saja, mana mungkin aku berbohong di situasi seperti ini? batinnya.

Qiao Qinian kembali memberikan sepotong gaun kepada Ye Jiaqi, "Kalau begitu coba ukuran ini." perintahnya.

Qiao Qinian kemudian melirik ke T-shirt longgar yang dipakai Ye Jiaqi dengan bibir cemberut di wajahnya. Tiga tahun tidak bertemu, sepertinya tidak bisa bagi Qiao Qinian dengan hanya melihat wajahnya saja...