"Astagfirullohalazim. Kenapa Ibu baru cerita sekarang?" tanya Ana dengan raut wajah sedih karena bagaimana pun juga Shasa dan nenek adalah keluarga nya yang pernah hidup bersama nya meskipun perlakuan mereka tidak baik.
"Ibu bukannya tidak mau memberitahumu, kami hanya tidak enak merepotkanmu, terlebih kamu lagi hamil" sahut Ibu Aida dengan ekspresi sedih.
Alvin teringat bagaimana Shasa dan nenek nya memperlakukan Ana. Meski begitu dia tau bagaimana sifat istri tercinta nya itu, yang memiliki hati begitu lembut dan tak pernah menyimpan dendam pada siapapun.
"Aku akan membereskan semua nya. Jadi, Ibu dan Ayah tenang saja. Akan tetapi soal suami Shasa kemungkinan aku tidak bisa mengeluarkan nya dengan cepat karena itu butuh proses hukum yang panjang. Soal Shasa itu mudah bagiku begitu juga perusahaan Ayah" kata Alvin dengan tegas dan percaya diri setelah lama terdiam.
Mendengar perkataan Alvin, Ibu Aida sangat senang dan bersyukur.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください