webnovel

Pelangi Tak Selalu Muncul Setelah Hujan

"Aku sudah bertekad untuk mencari ridho suamiku, karena ridho Alloh ada pada ridho suamiku. Karena jika seorang muslimah menjalankan sholat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mendapatkan ridho suaminya, maka ia akan dapat masuk ke dalam Surga melalui pintu mana saja yang dia inginkan" (Rumaisha Azzahra, seorang wanita karir modern yang baru berhijrah ) "Istri itu ibarat pakaianan bagi suaminya. Sejak awal, Abang memang tidak ingin mencari 'pakaian' jadi. Abang ingin 'menjahit sendiri' sendiri pakaian Abang. Oleh karena itu, Abang menikahimu, Dek. Karena Abang ingin mendidik, membina, dan membimbingmu hingga menjadi seorang perempuan sekaligus istri yang sholehah" (Muhammad Rosikh Abdurrahman, seorang hafidz Qur'an) .............................. Rumaisha Azzahra.. adalah seorang wanita karir cerminan perempuan modern masa kini. Ia hanyalah perempuan biasa, dari keluarga biasa, dan menempuh perjalanan hidupnya dengan biasa-biasa saja. Hingga suatu ketika, 'sebuah hal' besar mengubah hidupnya. Ia pun berniat total untuk berhijrah di jalan Alloh Subhanahu Wata'ala. Ia pun berdoa kepada Alloh agar diberikan jodoh yang dapat membimbingnya dunia akhirat. Bak durian runtuh. Rumaisha ternyata menikah dengan seorang ustadz hafidz Qur'an yang menjadi idola para akhwat. Muhammad Rosikh Abdurrahman namanya. Rumaisha yang merupakan produk pendidikan umum dan tak pernah mengenyam sama sekali pendidikan pesantren, bagaikan mengalami "shock culture". Bahkan banyak pula yang menganggap bahwa pernikahan mereka tak sekufu. Lali bagaimanakah kehidupan rumah tangga Rumaisha dengan ustadz Rosikh? Lalu bagaimana pula ketika Rumaisha harus menghadapi kenyataan bahwa atasannya, Aditya Mandala Putra yang seorang 'don juan', ternyata menaruh hati padanya? Silakan baca bagaimana seluk beluk romantika Rumaisha dan Rosikh serta perjalanan hijrah Rumaisha di novel "Pelangi tak Selalu Muncul Setelah Hujan".

Melati Putri Pertiwi · 都市
レビュー数が足りません
23 Chs

BAB 19 Keputusan yang Dinanti-nanti

Tak terasa, weekend berakhir dan hari Senin-pun tiba. Kembali aku dan bang Rosikh berkutat dalam rutinitas harian. Aku berangkat ke kantor dan bang Rosikh berangkat mengajar. Hari ini terasa sungguh spesial, karena di hari inilah mas Aditya dan mbak Ika memberikan keputusan atas surat pengunduran diriku. Aku benar-benar tak sabar dengan jawaban mereka. Aku sangat berharap permintaan resign ku di ACC oleh mereka. Mudah-mudahan…

“Gimana, Dek? Kira-kira pengunduran dirimu akan di ACC nggak?” Tanya bang Rosikh tiba-tiba.

“In syaa Alloh, Bang. Doakan sajaaa.. Semogaaaa saja diterimaaa.. Aamiin..”

“Aamiin.. ya udah, Abang berangkat dulu ya, Dek..Assalamualaikum,” kata bang Rosikh.

“Iya, Bang.. Waalaikumsallam…” jawabku.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください