webnovel

Pelangi Tak Selalu Muncul Setelah Hujan

"Aku sudah bertekad untuk mencari ridho suamiku, karena ridho Alloh ada pada ridho suamiku. Karena jika seorang muslimah menjalankan sholat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mendapatkan ridho suaminya, maka ia akan dapat masuk ke dalam Surga melalui pintu mana saja yang dia inginkan" (Rumaisha Azzahra, seorang wanita karir modern yang baru berhijrah ) "Istri itu ibarat pakaianan bagi suaminya. Sejak awal, Abang memang tidak ingin mencari 'pakaian' jadi. Abang ingin 'menjahit sendiri' sendiri pakaian Abang. Oleh karena itu, Abang menikahimu, Dek. Karena Abang ingin mendidik, membina, dan membimbingmu hingga menjadi seorang perempuan sekaligus istri yang sholehah" (Muhammad Rosikh Abdurrahman, seorang hafidz Qur'an) .............................. Rumaisha Azzahra.. adalah seorang wanita karir cerminan perempuan modern masa kini. Ia hanyalah perempuan biasa, dari keluarga biasa, dan menempuh perjalanan hidupnya dengan biasa-biasa saja. Hingga suatu ketika, 'sebuah hal' besar mengubah hidupnya. Ia pun berniat total untuk berhijrah di jalan Alloh Subhanahu Wata'ala. Ia pun berdoa kepada Alloh agar diberikan jodoh yang dapat membimbingnya dunia akhirat. Bak durian runtuh. Rumaisha ternyata menikah dengan seorang ustadz hafidz Qur'an yang menjadi idola para akhwat. Muhammad Rosikh Abdurrahman namanya. Rumaisha yang merupakan produk pendidikan umum dan tak pernah mengenyam sama sekali pendidikan pesantren, bagaikan mengalami "shock culture". Bahkan banyak pula yang menganggap bahwa pernikahan mereka tak sekufu. Lali bagaimanakah kehidupan rumah tangga Rumaisha dengan ustadz Rosikh? Lalu bagaimana pula ketika Rumaisha harus menghadapi kenyataan bahwa atasannya, Aditya Mandala Putra yang seorang 'don juan', ternyata menaruh hati padanya? Silakan baca bagaimana seluk beluk romantika Rumaisha dan Rosikh serta perjalanan hijrah Rumaisha di novel "Pelangi tak Selalu Muncul Setelah Hujan".

Melati Putri Pertiwi · 都市
レビュー数が足りません
23 Chs

BAB 18 Apakah Arti Sebuah Kebahagiaan

“Rumaisha.. ada perlu apa tadi dengan mas Aditya dan mbak Ika?” Tanya Laura ketika aku kembali.

“Aahh.. tidak apa-apa, La..hehehe..” jawabku.

“Lantas bagaimana rencana kita untuk besok? Kita jadi kan kajian bareng?” Tanya Laura lagi.

“Ohhh..iyaa In syaa Alloh. Aku WA suamiku dulu ya untuk jadwal besok. Apakah ada jadwal kajian untuk hari Sabtu..”

“Iyaaa..siiipp.. Duh, udah nggak sabar niihh..hehe..”

Aku lalu kemudian mengirim pesan kepada bang Rosikh, “Bang.. untuk besok, apakah ada jadwal kajian di sekitar Jabodetabek?”

Aku pencet send. Beberapa menit kemudian, ponselku bergetar. Ternyata balasan dari bang Rosikh, “In syaa Alloh ada, Dek. Di daerah Bekasi, masjid Al Falah ada kajian ustdz Khalid Basalamah. Jam 10.00 pagi. Temanya bagus deh.. ‘Ujian bagi Kaum Muslimin’. Kamu jadi mau kajian dengan Laura?”

“Alhamdulillah..” seruku. “La.. besok In syaa Allo ada kajian di daerah Bekasi. Ustadz Khalid Basalamah. Temanya juga bagussss.. Jam 10.00 pagi..Yukk kita ikut..”

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください