webnovel

Chapter 392 : Permintaan Rid

"Jangan biarkan tuan Duke Remy menyuntikkan alat suntik itu lagi!!!," ucap nona Karina yang terlihat panik.

Setelah mendengar perkataan nona Karina, kami semua pun berusaha menggagalkan aksi Duke Remy yang ingin menyuntikkan 3 buah alat suntik itu. Ratu Kayana terlihat bersiap untuk menyerang Duke Remy dengan menggunakan sihir gravitasinya. Tetapi adanya batang-batang pohon yang saat ini sedang bergerak ke arahnya dan menyerang dirinya membuat Ratu Kayana terganggu dan tidak bisa fokus untuk menyerang Duke Remy. Nona Karina dan nona Violetta pun juga sama, adanya batang-batang pohon yang menyerang mereka berdua membuat mereka berdua tidak bisa mendekat dan menyerang Duke Remy dalam jarak dekat ataupun melancarkan serangan jarak jauh ke arah Duke Remy.

"Sial, batang-batang pohon ini sangat mengganggu. Jika kita membiarkan orang itu menyuntikkan darah iblis itu lagi, orang itu akan semakin bertambah kuat," ucap nona Violetta.

"Kamu benar, kita harus segera menghentikannya," ucap nona Karina.

Sementara itu, Duke Remy terlihat sudah mau menyuntikkan 3 buah alat suntik itu ke tubuhnya. Aku yang melihat itu dengan cepat langsung melesat ke arah Duke Remy. Batang-batang pohon yang berasal dari sihir Duke Remy tentu tidak diam saja ketika melihat aku yang sedang melesat ke arah Duke Remy. Batang-batang pohon itu langsung melesat ke arahku untuk berusaha menghentikanku. Melihat itu, aku pun langsung menyerang batang-batang pohon yang melesat ke arahku itu.

~Lightning Sword Art : Consecutive Lightning Speed Slash~

Batang-batang pohon itu dapat dengan mudah aku potong dengan pedangku.

Setelah memotong batang-batang pohon itu, aku melesat kembali dengan cepat untuk menuju Duke Remy. Namun, batang-batang pohon yang ada di sekitar tempat itu kembali melesat ke arahku dan menyerangku. Tetapi aku kembali dapat menebas batang-batang pohon itu dengan mudah. Aku melesat dengan cepat ke arah Duke Remy, lalu menebas batang-batang pohon yang menghalangiku, kemudian melesat kembali ke arah Duke Remy. Aku melakukan semua hal itu secara terus menerus dengan cepat. Dan sampai akhirnya, kini aku pun telah berada di hadapan Duke Remy yang sedang menyuntikkan 3 buah alat suntik yang ada di tangannya. Duke Remy terlihat terkejut begitu melihat aku yang sudah berada di hadapannya.

"Rid Archie ?!," ucap Duke Remy.

"Saya tidak akan membiarkan anda menyuntikkan cairan itu, tuan Remy," ucapku.

Kemudian, aku dengan cepat langsung menyerang Duke Remy dengan pedang milikku. Seranganku pun berhasil mengenai tangan kanan Duke Remy yang sedang memegang 3 buah alat suntik itu. Seranganku yang mengenai tangan kanan Duke Remy pun berhasil membuat tangan kanan Duke Remy terluka sekaligus membuatnya melepaskan 3 buah alat suntik yang ada di tangan kanannya. 3 buah alat suntik yang terlepas itu pun lalu melayang di udara.

Saat 3 buah alat suntik itu melayang di udara, aku pun melihat dan memperhatikan 3 buah alat suntik itu. Aku pun terkejut ketika melihat 3 buah alat suntik itu. Aku terkejut karena aku melihat ada sebuah alat suntik yang cairan di dalamnya sudah tidak ada, sedangkan 2 buah alat suntik sisanya terlihat masih memiliki cairan berwarna merah di dalamnya. Itu berarti alat suntik yang cairannya sudah tidak ada itu sudah dipakai oleh Duke Remy. Setelah aku melihat dan memperhatikan 3 buah alat suntik itu, aku pun langsung menoleh dan melihat Duke Remy. Disaat yang sama dengan aku yang menoleh ke arah Duke Remy, aku mendengar suara pecahan yang sepertinya adalah 3 buah alat suntik yang telah pecah dan hancur setelah jatuh ke lantai. Lalu saat aku sudah melihat Duke Remy, ternyata benar kalau Duke Remy sudah menyuntikkan sebuah alat suntik di lehernya.

"Kurang ajar kau, Rid Archie. Kau telah menggangguku ketika aku sedang menyuntikkan darah iblis ke dalam tubuhku. Akibatnya aku belum sempat menyuntikkan 2 buah alat suntik yang tersisa ke dalam tubuhku. 2 buah alat suntik itu pun kini telah hancur setelah terlepas dari tanganku dan jatuh ke lantai. Gara-gara itu, aku jadi tidak bisa meningkatkan kekuatanku menjadi lebih kuat lagi,"

"Tetapi, setidaknya aku sudah menyuntikkan 1 buah alat suntik ke tubuhku. Meskipun hanya 1 buah, seharusnya ini sudah cukup untuk memulihkan tubuhku dan meningkatkan sedikit kekuatanku. Lihat saja kau, Rid Archie, aku akan benar-benar membunuhmu setelah kekuatanku sudah meningkat," ucap Duke Remy.

Setelah Duke Remy mengatakan itu, batang-batang pohon berwarna hitam tiba-tiba muncul di sekitar Duke Remy. Batang-batang pohon itu kemudian bergerak ke arah Duke Remy dan langsung menyelimuti seluruh tubuhnya. Aku yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam, aku langsung mengayunkan pedangku untuk memotong batang-batang pohon yang sedang menyelimuti Duke Remy. Tetapi batang-batang pohon itu sama sekali tidak dapat aku potong. Batang-batang pohon itu terasa berbeda daripada sebelumnya dimana sebelumnya aku masih bisa memotong batang-batang pohon yang muncul di tempat ini. Batang-batang pohon yang muncul kali ini, terasa lebih keras dan tebal.

"Aku sama sekali tidak bisa memotong batang-batang pohon ini meskipun aku sudah menggunakan sedikit ~Light Magic~ pada seranganku. Jika batang-batang pohon ini saja tidak dapat aku potong, mungkin armor yang saat ini dikenakan oleh Duke Remy juga tidak akan bisa aku tembus karena armornya sudah berubah menjadi lebih keras daripada sebelumnya. Mungkin aku harus meningkatkan kekuatan ~Light Magic~ yang aku pakai agar bisa memotong batang-batang pohon ini dan menembus armor Duke Remy. Tetapi jika aku meningkatkan kekuatan ~Light Magic~ku, ~Light Magic~ku akan dapat diketahui dan dilihat orang lain. Saat ini aku menggunakan sedikit kekuatan ~Light Magic~ dan menggabungkannya dengan elemen lain agar ~Light Magic~ ini tidak diketahui dan dilihat orang lain. Sepertinya aku harus menyuruh orang-orang yang ada di tempat ini untuk pergi terlebih dahulu dari tempat ini sebelum aku meningkatkan kekuatan ~Light Magic~ku," pikir itu.

Setelah memikirkan itu, aku pun langsung bergerak menjauh dari Duke Remy. Disaat aku sedang bergerak menjauh, Duke Remy terlihat masih diselimuti oleh batang-batang pohon yang muncul di sekitarnya. Lalu saat aku sudah bergerak menjauh dari Duke Remy, aku pun memutuskan untuk mendekati nona Karina.

"Maaf, nona. Aku gagal menghentikan tuan Duke Remy agar tidak menyuntikkan alat suntik itu ke dalam tubuhnya. Aku memang berhasil menghempaskan 2 buah alat suntik yang masih berisi cairan dan membuat tuan Duke Remy gagal menyuntikkan alat suntik itu, tetapi 1 buah alat suntik telah berhasil beliau suntikkan ke tubuh beliau sebelum aku sempat menghentikannya," ucapku.

"Tidak apa-apa, Rid. Setidaknya kamu berhasil membuat tuan Duke Remy tidak semakin bertambah kuat lagi dengan menghempaskan 2 buah alat suntik yang belum disuntikan ke tubuh beliau dan membuat alat suntik itu menghantam lantai lalu hancur. Kamu sudah melakukan yang terbaik dibandingkan dengan kami semua yang sama sekali tidak bisa menghentikan tuan Duke Remy disaat beliau sedang menyuntikkan alat suntik berisi cairan iblis ke dalam tubuhnya," ucap nona Karina.

"Tidak usah bicara begitu, nona. Nona dan yang lainnya juga sudah melakukan yang terbaik tetapi sayangnya batang-batang pohon yang berasal dari sihir tuan Duke Remy membuat kalian semua sangat kerepotan," ucapku.

"Iya, itu benar. Batang-batang pohon itu sangat merepotkan," ucap nona Karina.

Setelah itu, kami berdua pun terdiam selama beberapa saat. Tidak lama kemudian, aku pun mulai berbicara kembali dengan nona Karina.

"Nona, aku punya sebuah permintaan kepada anda," ucapku.

"Sebuah permintaan ? Permintaan apa itu, Rid ?," tanya nona Karina.

"Tolong bawa semua orang yang ada di gedung ini untuk pergi meninggalkan gedung ini, karena aku ingin menghadapi tuan Duke Remy seorang diri di dalam gedung ini," ucapku.

-Bersambung