webnovel

Chapter 333 : Giant Ice Sword of Ymir

Di tempat Duchess Arlet berada.

Terlihat Duchess Arlet dan para prajuritnya sedang berusaha untuk menyerang ketiga Naga es yang berukuran sangat besar itu. Para prajurit itu berusaha menyerang ketiga Naga itu dengan senjata mereka, tetapi serangan dari senjata mereka itu tidak memberikan dampak apapun bagi tubuh ketiga Naga itu. Lalu, para prajurit itu kemudian berusaha menyerang ketiga Naga itu dengan menggunakan sihir. Semua jenis sihir baik sihir biasa maupun sihir elemen mereka lancarkan kepada ketiga Naga itu. Tetapi serangan sihir itu tetap tidak berpengaruh kepada ketiga Naga itu, bahkan sihir api yang seharusnya bisa mencairkan es, tidak dapat mencairkan es yang menyelimuti tubuh ketiga Naga itu.

Setelah para prajurit menyerang ketiga Naga itu, kali ini ketiga Naga itu yang menyerang para prajurit itu dengan cakar, ekor, tubuh dan semburan es dari mulut mereka. Para prajurit itu pun langsung menghindari serangan itu. Mereka pun berhasil menghindari serangan itu tetapi tidak semua dari mereka yang berhasil menghindari serangan itu karena ada 3 orang prajurit yang terkena serangan itu. Seorang prajurit terkena serangan yang berasal dari cakar salah satu Naga itu dan membuatnya langsung tewas dengan tubuh yang sudah terpotong. Seorang prajurit lainnya terkena serangan ekor salah satu Naga dan membuatnya terhempas hingga menghantam bongkahan es tajam yang ada di sekitar tempat itu. Prajurit itu pun langsung tewas karena tertusuk bongkahan es itu. Lalu prajurit yang satu lagi terkena serangan semburan es yang dilancarkan oleh salah satu Naga. Semburan es itu membuat tubuh prajurit itu langsung membeku dan setelah tubuh prajurit itu membeku, Naga yang menyemburkan es kepadanya langsung menyerang prajurit itu dengan ekornya dan membuat tubuh prajurit yang membeku itu langsung hancur berkeping-keping.

Beberapa prajurit terlihat terkejut ketika melihat tewasnya 3 orang prajurit itu.

"Prajurit yang telah tewas kini bertambah 3 orang,"

"Iya, dan selanjutnya pasti akan bertambah lagi. Mungkin selanjutnya kitalah yang akan tewas," ucap para prajurit itu.

Beberapa prajurit terlihat ketakutan dan cemas setelah melihat tewasnya 3 orang prajurit itu. Melihat beberapa prajurit terlihat ketakutan dan cemas, para prajurit sisanya berusaha untuk menenangkan dan menyemangati mereka.

"Kalian semua, tetap fokus. Aku tahu kalian saat ini sedang cemas dan ketakutan karena saat ini kita sedang menghadapi makhluk yang berbahaya. Kalian saat ini sedang cemas dan ketakutan karena kalian takut mati kan ? Tetapi jika kalian tidak tenang dan fokus, itu akan membahayakan untuk kalian karena kalian bisa benar-benar mati. Jadi, jika kalian tidak mau mati, aku minta kalian tetap tenang dan fokus," ucap salah satu prajurit.

"Itu benar. Jujur saja, bukan hanya kalian saja yang cemas dan takut akan mati, kami semua pun juga. Tetapi, kami tetap berusaha untuk tenang dan fokus. Jika kami tidak tenang dan fokus, kami akan malu kepada diri kami sendiri dan juga nona Duchess. Tidakkah kalian lihat saat ini ? Nona Duchess sedang berusaha melawan ketiga Naga itu sendirian," ucap prajurit lainnya.

Setelah prajurit itu mengatakan itu, para prajurit lainnya pun menoleh ke arah ketiga Naga itu. Ucapan prajurit itu ternyata benar, saat ini Duchess Arlet sedang melawan ketiga Naga es berukuran sangat besar itu seorang diri. Duchess Arlet terus menyerang ketiga Naga itu menggunakan rapiernya dan disaat yang sama dia terus menghindari serangan-serangan ketiga Naga es itu.

Para prajurit yang melihat hal itu nampak takjub dengan apa yang dilakukan Duchess Arlet.

"Kalian lihat itu kan ? Apakah kalian tidak malu saat melihat nona Duchess yang sedang melawan ketiga Naga itu seorang diri. Beliau itu pemimpin kita loh, tetapi beliau berani melawan ketiga Naga itu seorang diri tanpa cemas dan takut akan kematian, sedangkan kita yang merupakan prajuritnya, yang seharusnya melindungi beliau, malah takut dan cemas akan kematian. Bukankah seharusnya kalian-, tidak, bukankah seharusnya kita malu kepada diri kita sendiri ?," ucap prajurit itu.

Beberapa prajurit yang sebelumnya terlihat cemas dan takut mulai terdiam. Saat terdiam itu, wajah dan ekspresi mereka secara perlahan mulai berubah menjadi seperti biasa. Mereka tidak terlihat cemas dan takut lagi.

"Oleh karena itu, kalian semua, tetaplah fokus dan tenang. Jika kalian tidak fokus dan tenang, kalian mungkin bisa benar-benar mati akibat serangan ketiga Naga itu. Selain itu, aku juga mengingatkan kepada kalian, tugas kita sebagai prajurit di ekspedisi ini adalah untuk melindungi nona Duchess. Sekarang, beberapa dari kami akan pergi untuk membantu nona Duchess dalam melawan ketiga Naga itu. Tetapi, apabila kalian tidak ingin membantu, kami tidak akan mempermasalahkannya. Jika kalian mau pergi dari tempat ini, kami juga tidak mempermasalahkannya. Yang terpenting, kalian tetaplah fokus dan tenang agar kalian tidak mati," ucap prajurit itu.

Setelah prajurit itu mengatakan hal itu, para prajurit yang sebelumnya cemas dan ketakutan mulai berjalan mendekati prajurit yang mengatakan hal itu.

"Aku memang sebelumnya merasa cemas dan takut, tetapi kali ini rasa cemas dan takut itu sudah hilang dan aku sudah tercerahkan dengan perkataan yang kamu bilang tadi. Aku tidak akan diam saja ataupun pergi meninggalkan tempat ini, aku juga akan ikut membantu. Aku tidak bisa diam saja saat melihat nona Duchess yang sendirian dalam menghadapi ketiga Naga itu. Aku akan membantu beliau, karena jika tidak, aku akan malu pada diriku sendiri," ucap salah satu prajurit yang sebelumnya terlihat cemas dan takut.

"Aku juga,"

"Aku juga akan ikut membantu," ucap para prajurit lainnya yang sebelumnya terlihat cemas dan takut.

Mereka semua terlihat kompak saat mengatakan itu. Itu berarti mereka semua akan ikut dalam membantu Duchess Arlet.

"Kalian...Baiklah, kalau begitu, mari kita bersiap untuk menyerang ketiga Naga itu," ucap prajurit itu.

"Iya!!!," ucap para prajurit yang lainnya.

Para prajurit itu pun langsung bersiap dengan memegang senjata milik mereka masing-masing.

"Ayo kita serang!!," ucap prajurit itu.

Para prajurit itu pun langsung bergerak ke arah ketiga Naga es yang sedang dihadapi Duchess Arlet. Setelah itu, para prajurit itu langsung menyerang ketiga Naga itu dengan senjata dan sihir mereka. Duchess Arlet terlihat sedikit terkejut saat melihat para prajuritnya itu datang untuk membantunya. Duchess Arlet kemudian mendatangi salah satu prajurit yang ikut menyerang itu.

"Aku pikir kalian tidak akan ikut menyerang lagi karena aku lihat kalian tadi sedang cemas dan takut setelah melihat rekan-rekan kalian yang sudah tewas," ucap Duchess Arlet.

"Sebelumnya kami memang cemas dan takut, nona. Tetapi kali ini, kami memutuskan untuk menghilangkan rasa cemas dan takut itu. Kami akan membantu anda, nona," ucap prajurit itu.

"Begitu ya. Kalau begitu mari kita kalahkan ketiga Naga itu, tetapi sebelum itu ada sesuatu yang ingin kuberitahu kepada kalian semua," ucap Duchess Arlet.

Setelah itu, Duchess Arlet menarik nafasnya dengan dalam. Kemudian, Duchess Arlet mulai mengatakan sesuatu dengan suara yang sangat keras.

"Kalian semua, dengarkan perkataanku. Ketika aku melawan ketiga Naga itu seorang diri, aku menyadari kalau ketiga Naga itu bukanlah Naga yang asli. Mereka bertiga adalah Naga buatan yang terbuat dari sihir es, sama seperti para Naga yang kita lawan sebelumnya. Namun, es yang menyelimuti tubuh mereka lebih kuat dari para Naga sebelumnya. Karena itu, serangan biasa tidak akan mempan kepada mereka. Jadi, aku minta kepada kalian untuk menyerang mereka dengan kekuatan penuh kalian,"

"Kalian tidak perlu khawatir apabila kalian kelelahan setelah menggunakan kekuatan penuh kalian. Setelah mengalahkan mereka, aku memutuskan untuk menghentikan ekspedisi ini. Tidak mungkin kita akan melanjutkan ekspedisi ini setelah mengetahui kalau beberapa rekan-rekan kita yang ikut ekspedisi ini telah tewas. Jadi kita akan menghentikan ekspedisi ini setelah mengalahkan mereka dan kembali ke kota San Lucia. Oleh karena itu, mari kita selesaikan pertempuran ini agar kita bisa segera kembali ke kota San Lucia," ucap Duchess Arlet dengan suara yang keras.

Para prajurit yang ada di tempat itu dapat mendengar perkataan Duchess Arlet dengan jelas. Mereka semua pun langsung menanggapi perkataan Duchess Arlet.

"Baik, nona Duchess!!," ucap para prajurit itu.

Setelah itu, para prajurit langsung bergerak dan menyerang ketiga Naga itu dengan kekuatan penuh mereka. Para prajurit itu tidak ragu-ragu dalam melancarkan serangan fisik maupun sihir yang kuat ke arah ketiga Naga itu. Serangan para prajurit itu pun mulai berdampak kepada ketiga Naga itu.

Setelah terus-terusan diserang oleh para prajurit itu, ketiga Naga itu mulai bersiap untuk melancarkan serangan. Tetapi Duchess Arlet dengan cepat melesat ke arah ketiga Naga itu dan langsung menyerang mereka bertiga sekaligus.

~San Lucia Art : Freezing Air Great Slash~

Duchess Arlet melancarkan serangan tebasan yang sangat besar. Serangan tebasan itu berhasil mengenai ketiga Naga itu sekaligus dan membuat mereka bertiga terhempas beberapa meter ke belakang. Selain itu, akibat tebasan itu, tubuh mereka bertiga yang terkena tebasan itu pun langsung membeku, tetapi itu tidak ada dampak apapun kepada mereka karena tubuh mereka pada awalnya sudah diselimuti oleh es.

Setelah menghempaskan ketiga Naga itu, Duchess Arlet langsung mengatakan sesuatu kepada para prajuritnya.

"Setengah dari kalian seranglah seekor Naga yang ada di sebelah kanan, sementara aku akan mengurus dua ekor Naga yang ada di sebelah kiri dan tengah. Lalu setengah sisanya dari kalian tolong bantu aku untuk melawan kedua Naga itu," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona," ucap para prajurit itu.

Duchess Arlet dan para prajurit itu pun mulai bergerak untuk menyerang Naga yang menjadi target mereka masing-masing. Ketiga Naga yang sebelumnya terhempas terlihat sudah kembali bangkit dan bersiap untuk menyerang Duchess Arlet dan para prajurit yang sedang bergerak ke arah mereka bertiga. Kemudian, ketiga Naga itu pun melancarkan serangan kepada Duchess Arlet dan para prajurit itu tetapi mereka dapat menghindari serangan itu dengan mudah.

Setelah berhasil menghindari serangan itu, Duchess Arlet langsung menyerang salah satu Naga dengan rapier dan sihir esnya. Duchess Arlet terus menyerang Naga itu sambil menghindari serangan yang dilancarkan Naga itu. Lalu setelah cukup lama terus menyerang Naga itu, Duchess Arlet bersiap untuk menyerang Naga itu dengan sebuah serangan pamungkas.

~San Lucia Ar-~

Tetapi sebelum Duchess Arlet melancarkan serangan pamungkas itu, tiba-tiba dia diserang oleh seekor Naga yang lainnya. Naga itu menyerang Duchess Arlet dengan menggunakan ekornya dan membuat Duchess Arlet terhempas. Duchess Arlet terhempas cukup jauh hingga menghantam beberapa pohon, batu dan bongkahan es yang ada di sekitar tempat itu.

"Nona Duches!!!!," teriak salah satu prajurit setelah melihat nona Duchess yang terhempas.

Kemudian prajurit itu mengatakan sesuatu kepada prajurit lainnya.

"Kenapa nona Duchess bisa diserang oleh Naga yang lain ? Apa kalian tidak berusaha menyulitkan Naga itu ?," tanya prajurit itu.

"Kami sudah berusaha menyulitkan Naga itu, tetapi Naga itu sangat kuat. Kami tidak bisa menghentikannya ketika dia bergerak menuju Naga yang sedang dilawan oleh Duchess Arlet. Oleh karena itu, Duchess Arlet bisa diserang oleh Naga itu," ucap prajurit yang lainnya.

Setelah itu, mereka berdua pun melihat ke arah kedua Naga itu. Kedua Naga itu saat ini masih disibukkan oleh para prajurit yang terus menyerang mereka. Beberapa prajurit itu terlihat sudah mengalami luka. Meski begitu, mereka tidak berhenti untuk menyerang kedua Naga itu. Setelah melihat ke arah kedua itu, mereka berdua melihat ke tempat lainnya. Terlihat para prajurit yang sedang melawan seekor Naga es telah berhasil memojokkan Naga es itu. Meski begitu, para prajurit itu terus menyerang Naga es itu agar Naga es itu berhasil dikalahkan.

"Sepertinya mereka sebentar lagi akan bisa mengalahkan seekor Naga itu. Oleh karena itu, kita harus membantu para prajurit yang saat ini tengah menyibukkan kedua Naga es yang lain. Kita tidak boleh membiarkan kedua Naga itu membantu seekor Naga yang sebentar lagi akan berhasil dikalahkan itu," ucap prajurit itu.

"Baiklah, tetapi bagaimana dengan kondisi nona Duchess ? Bukankah lebih baik kita memeriksa kondisinya terlebih dahulu ?," tanya prajurit lainnya.

"Tidak, kita harus mementingkan untuk melawan ketiga Naga es itu terlebih dahulu. Nona Duchess pastinya juga akan berkata seperti itu. Oleh karena itu, mari kita serang kedua Naga itu," ucap prajurit itu.

"Baik," ucap prajurit yang lainnya.

Setelah itu, mereka langsung bergerak menuju kedua Naga itu dan membantu para prajurit lainnya untuk menyerang kedua Naga itu. Mereka terus menyerang Naga itu sambil menghindari serangan-serangan yang dilancarkan kedua Naga itu. Beberapa dari mereka berhasil menghindari serangan itu sepenuhnya, namun sisanya gagal menghindari serangan itu sepenuhnya. Tetapi mereka yang gagal menghindari serangan itu masih tetap hidup karena serangan itu hanya membuat tubuh mereka terluka meskipun luka itu sangat banyak. Namun meskipun tubuh mereka sudah terluka seperti itu, mereka terus menyerang kedua Naga itu tanpa henti.

Lalu beberapa saat kemudian, disaat para prajurit itu terus menyerang kedua Naga itu, kedua Naga itu secara bersamaan bersiap untuk melancarkan sebuah semburan es dari mulut mereka. Semburan es itu akan diarahkan kepada para prajurit yang sedang menyerang mereka berdua. Para prajurit yang melihat hal itu terlihat sangat terkejut, mereka pun langsung bersiap untuk menghindar. Namun kelihatannya mereka akan terlambat karena kedua Naga itu sudah bersiap untuk mengeluarkan semburan es itu.

Tetapi, sebelum kedua Naga itu bersiap untuk mengeluarkan semburan es itu, tiba-tiba Duchess Arlet datang dan langsung menyerang kedua Naga itu dengan rapier yang dipegangnya dan 6 buah rapier yang mengelilinginya.

~San Lucia Art Secret Technique : Ice Dragon Slayer's Seven Slashes~

Duchess Arlet menyerang salah satu dari kedua Naga itu dengan tekniknya itu. Serangan yang dilancarkan Duchess Arlet itu langsung membuat salah satu Naga es itu hancur berkeping-keping. Sementara itu, Naga yang satu lagi langsung terhempas karena terkena dampak dari serangan itu. Para prajurit yang melihat hal itu pun terkesan sekaligus terkejut. Namun disaat para prajurit itu terkesan, Duchess Arlet langsung mengatakan sesuatu kepada para prajurit itu.

"Kalian semua, bantu aku untuk menarik perhatian Naga yang satu lagi karena aku harus mempersiapkan sebuah serangan untuk menghabisinya," ucap Duchess Arlet.

"Baik, nona Duchess," ucap prajurit itu.

Para prajurit itu langsung bergegas menuju Naga yang terhempas itu. Mereka pun langsung menyerang Naga itu untuk menarik perhatiannya. Sementara itu, Duchess Arlet terus melompat hingga tinggi ke atas.

Naga yang terhempas itu pun mulai bangkit lalu menyerang para prajurit yang sedang menyerangnya. Sebagian besar prajurit berhasil menghindari serangan itu, tetapi sisanya terkena serangan itu dan terluka. Meski begitu, mereka semua terus menyerang Naga itu untuk menarik perhatiannya sesuai apa yang diminta oleh Duchess Arlet.

Sementara itu, setelah melompat cukup tinggi ke atas langit, Duchess Arlet terlihat tengah bersiap untuk melancarkan sebuah serangan.

~Wahai pedang raksasa yang terbuat dari es, muncul lah dan berikan kekuatanmu kepadaku~

~Ice Magic : Create Magic Weapon : Giant Ice Sword of Ymir~

Duchess Arlet lalu mengangkat tangan kanannya ke atas. Lalu di atas tangan kanannya itu, muncul sebuah pedang es yang sangat besar. Setelah pedang es raksasa itu muncul, Duchess Arlet langsung mengarahkan pedang itu ke bawah dengan cepat. Pedang es raksasa itu pun langsung meluncur ke bawah tepat ke arah Naga es yang sedang dilawan para prajurit itu. Sementara itu, Naga es yang ada di bawah terlihat sedang bersiap untuk melancarkan sebuah semburan es, tetapi sebelum Naga itu melancarkan semburan es itu, pedang es raksasa yang dibuat oleh Duchess Arlet langsung menusuk tubuhnya hingga menembus ke permukaan salju yang ada di bawah tubuhnya.

*DUMMMMMM

Suara benturan pun terdengar akibat pedang es raksasa itu yang menghantam permukaan salju di tempat itu.

*ROOOOAAAAAAARRRRRR

Naga es yang tertusuk pedang es raksasa itu langsung mengeluarkan suara raungan yang sangat keras. Meski tubuhnya telah tertusuk, nampaknya Naga es itu masih belum kalah karena dia masih tetap bergerak dan bahkan bisa mengeluarkan suara raungan. Suara raungan itu membuat sekitar tempat itu menjadi bergetar. Beberapa prajurit pun terlihat terhempas cukup jauh ke belakang karena tidak bisa menahan suara raungan itu.

Lalu disaat Naga itu terus mengeluarkan suara raungan, tiba-tiba Duchess Arlet turun dari atas dan langsung menusuk kepala Naga es itu menggunakan rapiernya.

~Glacier Shockwave~

Setelah Duchess Arlet menusuk kepala Naga itu dan melancarkan serangan, kepala Naga es itu pun langsung hancur berkeping-keping. Sebuah hembusan angin yang cukup besar pun muncul setelah kepala Naga es itu hancur berkeping-keping. Naga es itu pun akhirnya telah berhasil dikalahkan.

-Bersambung