webnovel

Chapter 224 : Laporan Untuk Tuan Raven

Di ruangan itu, tuan Raven dan semua orang yang berada di ruangan itu tengah duduk di sebuah kursi yang terbuat dari sihir tanah. Di hadapan mereka ada sebuah meja yang berbentuk persegi panjang. Tuan Raven duduk di ujung meja yang merupakan bagian lebar meja tersebut, sedangkan 12 orang yang lainnya duduk di bagian panjang meja tersebut. Kursi-kursi yang terbuat dari sihir itu pun juga dibuat berdasarkan ukuran mereka yang mendudukinya, contohnya pria raksasa yang bersama mereka mendapatkan kursi yang besar juga agar bisa dia duduki. Pria tua dari ras Dwarf juga ikut duduk di kursi tersebut dan meninggalkan Golem yang dia kendarai tepat di belakangnya. Dua gadis kembar dari ras Elf pun juga ikut duduk di kursi tersebut.

"Kalau begitu sekarang adalah giliranmu, Saria. Apakah kamu sudah merebut kota kecil yang dihuni oleh para Elf yang berada di sebelah selatan gurun Regnum ?," tanya tuan Raven.

"Sudah, tuan. Saya juga sudah membunuh para pemimpin yang memimpin kota itu. Sekarang kota itu sudah menjadi wilayah kita. Saya juga sudah membawa beberapa Elf dari kota itu untuk dijadikan tambahan prajurit bagi organisasi kita," ucap Saria.

"Kerja bagus, Saria," ucap tuan Raven.

"Terima kasih atas pujiannya, tuan," ucap Saria.

"Lalu, Fee, aku sebelumnya mendapatkan kabar darimu kalau kamu gagal dalam memasuki wilayah kerajaan Seleria. Bisa kamu jelaskan lebih rinci ?," ucap tuan Raven.

"Saya minta maaf atas kegagalan saya, tuan. Saya tidak menyangka kalau para 'penjaga hutan' Seleria sangat ketat dalam menjaga wilayah hutan Mistskog. Meskipun saya sudah menyamar sebagai seorang Elf tapi mereka tetap tidak membiarkan saya untuk memasuki hutan itu agar bisa pergi ke wilayah Seleria. Sepertinya mereka menolak kehadiran Elf yang berasal dari luar Seleria untuk masuk ke wilayah Seleria. Mungkin hal itu untuk mencegah adanya kejadian penculikan yang terjadi di kerajaan itu. Saya memang tidak mendapatkan informasi apapun saat berada di hutan itu, tetapi saya mendapatkan informasi saat berada di San Fulgen kalau beberapa prajurit Seleria telah diculik dan mayat mereka ditemukan di wilayah San Fulgen dengan kondisi jantung yang telah hilang. Karena hal ini, hubungan San Fulgen dengan Seleria jadi memburuk dan mungkin itu ada hubungannya juga dengan Seleria yang semakin ketat dalam menjaga perbatasan mereka,"

"Mungkin saya bisa memaksa masuk ke wilayah Seleria dengan melawan para 'penjaga hutan' itu, tetapi saya urungkan niat itu karena jika saya melawan mereka, mungkin akan menimbulkan kekacauan dan akan membuat para 'penjaga hutan' yang lain atau mungkin pihak Seleria sendiri akan lebih waspada," ucap Fee.

"Begitu ya. Keputusanmu sudah benar agar tidak menimbulkan kekacauan di wilayah itu, Fee. Aku maafkan kegagalanmu ini," ucap tuan Raven.

"Terima kasih, tuan," ucap Fee.

"Lalu, Feline, aku juga mendapatkan kabar kalau kamu gagal dalam menjalankan misimu di kerajaan Sedona. Bisa kamu jelaskan lebih rinci juga ?," tanya tuan Raven.

"Maafkan saya atas kegagalan saya, tuan. Saya memang dulunya berasal dari kerajaan Sedona dan juga merupakan salah satu dari bangsawan yang ada disana, jadi saya berpikir kalau saya bisa menjalankan misi saya di kerajaan itu dengan mudah karena saya memiliki cukup banyak koneksi disana. Tapi saya tidak menyangka begitu saya sampai disana, saya langsung diburu oleh para penduduk kerajaan itu. Saya tidak tahu kenapa mereka berusaha membunuh saya, tapi akhirnya saya mengetahui kalau alasan mereka membunuh saya karena saya merupakan bagian dari keluarga bangsawan yang dituduh mengkudeta posisi 'Beast King' beberapa tahun yang lalu. Karena tuduhan itu, seluruh keluarga saya telah dihukum mati dan hanya tersisa saya saja yang masih hidup dari keluarga itu, karena saat mereka dihukum mati, saya sudah meninggalkan kerajaan itu dan bergabung di organisasi ini,"

"Meski sudah beberapa tahun yang lalu, mereka masih ingat tentang itu. Dan itu yang membuat saya juga ikut diburu begitu saya sampai disini karena saya merupakan bagian dari keluarga itu. Karena hal inilah, saya kesulitan untuk menuju istana kerajaan dan membunuh 'Beast Prince' & 'Beast Princess' serta mengadu domba kerajaan itu. Meski begitu, untungnya saya berhasil selamat dari perburuan itu meskipun saya sempat menghadapi salah satu 'Beast Knight Commanders'. Sekali lagi, saya minta maaf atas kegagalan saya, tuan," ucap Feline.

"Begitu ya. Aku turut berduka atas yang menimpa keluargamu di kerajaan itu, Feline. Memang sulit untuk melakukan misi dengan benar di situasi seperti itu, oleh karena itu aku memaafkan kegagalanmu," ucap tuan Raven.

"Terima kasih banyak, tuan," ucap Feline.

Feline pun menoleh ke arah pria raksasa dan tersenyum kepada pria itu, pria raksasa itu pun nampak kesal.

"Sekarang, Ariu, aku juga mendapatkan kabar darimu kalau kamu gagal dalam menjalankan misimu di kerajaan San Fulgen. Bisa kamu jelaskan lebih rinci juga ?," tanya tuan Raven.

"Baik, tuan. Pertama-tama, saya minta maaf atas kegagalan saya, tuan. Sebelumnya saya mengutus anak buah saya untuk membunuh pangeran dan putri tertua kerajaan San Fulgen tapi berakhir dengan kegagalan. Lalu setelah itu ada sebuah festival yang diselenggarakan di sebuah akademi yang berada di kerajaan itu. Karena diadakannya festival itu, putri termuda yang biasanya hanya ada di istana kerajaan pun pergi ke akademi itu. Jadi di akademi saat itu ada ketiga anak dari Ratu kerajaan San Fulgen. Karena festival itu merupakan momen yang pas untuk membunuh ketiga anak sang Ratu, saya pun turun tangan sendiri dan membawa sebanyak mungkin anak buah yang saya punya. Tapi saya berakhir dengan kegagalan dan juga cukup banyak anak buah saya yang dikalahkan dan mati. Saya tidak menyangka kalau anak buah saya akan dikalahkan oleh para murid akademi dan orang-orang yang ada disana. Meskipun sudah dibantu oleh nona Feline dan nona Fee, saya tetap gagal dalam menjalankan misi itu. Sekali lagi, tolong maafkan saya, tuan," ucap Ariu.

"Begitu ya. Ya sudah, aku memaafkan kegagalanmu, Ariu," ucap tuan Raven.

"Terima kasih banyak, tuan," ucap Ariu.

"Memang sangat disayangkan kalau kita gagal dalam mengadu domba 3 kerajaan itu. Tujuan kita membunuh pangeran dan putri kerajaan mereka adalah untuk mengadu domba kerajaan mereka. Feline diberi misi di kerajaan Sedona untuk membunuh pangeran dan putri kerajaan itu , tapi karena Feline merupakan seorang Demi-Human, tugas membunuh pangeran dan putri kerajaan yang merupakan seorang Demi-Human diserahkan kepada Fee yang bisa menyamar menjadi Elf atau manusia. Feline hanya sebagai pemandu di kerajaan itu mengingat dulunya dia berasal dari sana,"

"Ariu sebagai Demi-Human diberi tugas untuk membunuh putra dan putri kerajaan San Fulgen yang merupakan kerajaan manusia. Sedangkan, Fee bisa menyamar sebagai Elf untuk memasuki wilayah Seleria dan membunuh 'Elf Princess' dalam wujud manusia atau Demi-Human,"

"Alasan kita membunuh para pangeran dan putri kerajaan itu dengan menggunakan ras lain agar mereka menganggap kalau pembunuh mereka berasal dari kerajaan di dekat mereka. Kita juga bisa meninggalkan pesan yang menyatakan kalau kita berasal dari kerajaan yang berada di dekat kerajaan mereka setelah membunuh pangeran dan putri kerajaan itu. Dengan begitu kita bisa menyulut peperangan antar tiga kerajaan itu. Dan jika kerajaan itu sudah melemah karena peperangan, kita bisa muncul dan mengambil alih ketiga kerajaan itu. Tapi sayangnya rencana ini tidak berhasil ya. Yah tidak masalah, lagipula tidak ada rencana yang selalu berhasil. Justru aku senang jika kegagalannya muncul di rencana ini daripada di rencana utama kita nanti. Untuk sekarang, kita abaikan ketiga kerajaan itu terlebih dahulu. Untuk Fee, Feline dan Ariu, aku akan memberi kalian tugas yang baru nanti," ucap tuan Raven.

"Siap, tuan," ucap Fee, Feline dan Ariu.

"Daripada mengadu domba mereka, bukankah lebih mudah untuk menyerang mereka secara langsung ? sama seperti yang biasa kita lakukan pada kota dan kerajaan kecil di benua utara ini ? Jika tuan mengutusku untuk menyerang kerajaan mereka, aku siap kapan saja. Aku yakin Saria pun juga mampu untuk menyerang salah satu dari kerajaan itu," ucap Undine yang tiba-tiba bergabung dalam pembicaraan itu.

Padahal saat ini belum waktunya dia untuk berbicara.

"Aku tidak yakin. Ketiga kerajaan itu merupakan kerajaan besar, cukup sulit untuk menyerang dan menaklukan mereka secara langsung," ucap Saria.

"Saria benar, Undine. Akan memakan waktu dan tenaga apabila menyerang kerajaan besar secara langsung, bahkan aku yakin kamu pun akan kesulitan, Undine. Menyerang kerajaan besar hanya akan membuang-buang sumber daya organisasi kita sementara kita berusaha untuk mempertahankan sumber daya yang ada dan bahkan meningkatkannya. Makanya strategi adu domba lebih bagus agar membuat kerajaan besar itu saling berperang. Disaat kerajaan besar itu sedang melemah karena perang, baru kita bisa menaklukan mereka dengan mudah," ucap tuan Raven.

"Aku tidak yakin kalau aku akan kesulitan dalam menyerang kerajaan besar karena selama ini aku dianggap sebagai 'bencana berjalan' bahkan bagi kerajaan besar sekalipun. Jadi aku masih merasa kalau aku dapat dengan mudah menghancurkan sebuah kerajaan besar. Lagipula, tidak banyak orang di dunia ini yang bisa mengalahkanku yang merupakan salah satu dari 'Divine Elemental Spirit'. Aku ini merupakan 'Water Spirit' terkuat loh," ucap Undine.

"Muncul lagi sikap sombongnya itu. Meskipun kamu bilang tidak banyak orang di dunia ini yang bisa mengalahkanmu, tetapi di organisasi ini saja ada dua orang yang bisa mengalahkanmu. Pertama, tentu tuan Raven sendiri dan kedua adalah tuan Nexus yang berperingkat lebih tinggi darimu," ucap Feline.

"Tentu mereka berdua bisa mengalahkanku karena mereka berdua lebih kuat dariku. Lagipula tuan Raven merupakan bos dari organisasi ini dan tuan Nexus merupakan komandan pertama, sedangkan aku merupakan komandan kedua. Tapi sejauh ini hanya mereka berdua yang bisa mengalahkanku. Dua itu masih bisa dihitung menggunakan jari, selain itu aku belum menemukan orang lain yang bisa mengalahkanku. Tetapi jika ada orang lain yang bisa mengalahkanku selain tuan Raven dan tuan Nexus, maka mungkin orang itu adalah Raja Iblis dan para komandannya, Malaikat Agung dan para komandannya, 'Divine Elemental Spirit' yang lainnya dan juga 'Spirit Queen', yang merupakan ratu dari ras kami," ucap Undine.

-Bersambung