"Kau masih saja diam seperti itu. Mungkin hanya buang-buang waktu aku berbicara. Tapi saya sudah siap mati kapanpun dan di manapun. Jika diizinkan, saya akan bergabung dengan kalian untuk membunuh mereka semua. Mungkin saya tidak bisa bertarung dengan mereka. Tapi asal kau tahu, saya adalah seorang ahli senjata dan bom. Jika ada bahan, saya bisa merakit senjata dan membuat bom yang cukup baik. Itu berguna jika dalam pertempuran besar."
Masih tidak ada tanggapan dari Ken. Walau pemuda itu sudah mendengar semua yang dikatakan oleh Vander. Ia juga tidak berharap hidup lagi sekarang. Hanya saja ia memiliki harapan kosong, tentang istri dan anaknya yang dulu masih di kandungan sang istri. Tidak ada yang perlu dibicarakan untuk saat ini. Ken tidak ingin membuka luka di hatinya dan menjadi pria melow yang lemah.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください