Siapapun murid kelas 2 IPA 3 yang membaca kalimat di kertas remasan itu yang bermuatan ancaman dari Ren, mana mungkin mereka tidak syok dan gemetar ketakutan?
Rangga tidak terkecuali. Dia menoleh ke bangku Ren, di sana sudah ada pemuda yang melotot ganas padanya seakan api bisa saja keluar dari mata itu. "Hiiii!" pekiknya setelah meyakini bahwa kertas itu memang dilempar oleh Ren.
Segera saja, Rangga menegakkan duduknya dan terus mengerjapkan mata agar kantuknya menghilang. Setelah itu, dia lebih berkonsentrasi menyimak semua penjelasan guru di depan, benar-benar tidak berani lagi bersikap seenaknya seperti sebelumnya.
Diancam dengan kalimat mata menutup selamanya, kurang mengerikan apa itu! Kehilangan pengelihatan di masa muda, tentu tak ada yang mau, bahkan di masa tua sekalipun!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください