webnovel

Paid Husband

Maysuri Kaniagara Cull adalah seorang CEO di perusahaan besar milik orang tua nya. Sebagai seorang pemimpin di perusahaan tentu banyak sekali pressure yang May dapatkan. Ditengah-tengah banyak nya tekanan yang ia dapatkan justru orang tua nya menambah beban untuk May yaitu memaksa May untuk menikah. Lalu ada Ajisatya Wijaya seorang kuli bangunan yang kehidupan nya sangat sederhana bisa dibilang kekurangan. Dia memiliki anak yang duduk di bangku SMA namun sedang kesusahan mencari biaya sekolah, dan ada isteri nya sangat suka memaksakan kehendak kepada suami nya. Apa yang akan terjadi dengan May dan Aji? Bisakah Mau menuruti keinginan kedua orang tua nya untuk menikah? penasaran, baca terus cerita Suami Bayaran..

Herlina_123 · 都市
レビュー数が足りません
4 Chs

2. Ajisatya Wijaya

"Yah gimana ya uang sekolah nya Shaka, udah lama nunggak soal nya yah?" tanya seorang pemuda bernama Shaka dengan lirih

"Sabar ya nak, ayah masih berusaha nyari uang nya" jawab seorang laki-laki

"Halahh, berusaha apaan. uang untuk makan aja ngga ada" Ujar seorang wanita yang ternyata istri nya

"Ini ayah lagi berusaha Bu" jawab laki-laki itu

"Begitu terus yang kamu omongin, Kalau ga punya uang bilang aja Ajisatya" ujar istri nya seraya berjalan pergi

"Ibu sudah keterlaluan" Shaka merasa Ibu nya sudah keterlaluan terhadap ayah nya, tidak ada rasa menghargai sebagai seorang istri.

Yap, laki-laki dewasa itu adalah Ajisatya Wijaya seorang suami sekaligus ayah, ia sudah memiliki istri Prita Ajeng dan seorang anak laki-laki yang bernama Shaka Putra, bahkan anak nya sudah menginjak bangku sekolah SMA. Namun kehidupan nya tidak bahagia dan selalu diwarnai oleh pertengkaran yang di sebabkan istri nya, istri nya selalu protes karena ia miskin dan hanya bekerja sebagai kuli bangunan proyek.

"Papa berangkat dulu ya nak" pamit aji kepada sang anak.

"Iya pa, hati-hati pa" jawab Shaka

Setelah itu Aji langsung berangkat dengan mengendarai motor buntut nya yang sebenar nya sudah tidak layak pakai. akibat banyak nya tuntutan dari istrinya membuat Aji bekerja sangat keras.

"Pagi ji" ujar seorang rekan kerja nya.

"Pagi mat" jawab Aji

Setelah sampai di tempat kerja nya Aji langsung saja bekerja, karena bagi Aji tidak ada waktu untuk bersantai-santai saat ini. ia bertekad untuk mendapatkan uang untuk biaya sekolah anak nya. namun untuk istri nya sebenar nya Aji sudah sangat muak dengan istrinya, selalu saja ia dihina-hina, di tidak becus menjadi seorang suami bahkan sering kali harga diri nya di injak-injak oleh sang istri. Aji juga tidak mau hidup susah begini namun apa boleh buat kalau keadaan nya seperti ini.

"Masih suka marah-marah istrimu ji?" tanya seorang laki-laki paruh baya menghampiri Aji ang terlihat sedang beristirahat

"Masih pak, bahkan semakin parah" keluh aji

"Kalau memang sudah tidak tahan berhentilah ji, pikirkan dirimu" Ujar laki-laki itu

"Saya akan bertahan sebentar lagi pak Andi, mungkin Prita bisa berubah" ujar Aji pada pak Andi, pak Andi adalah Mandor proyek ini sekaligus teman ayah nya dan tetangga Aji dulu semasa orang tua nya masih hidup.

"Baik lah kalau begitu mau kamu, yasudah saya kesana dulu ya" ujar pak Andi seraya berlalu pergi

Setelah beberapa waktu istirahat Aji bersama para pekerja lain nya melanjutkan pekerjaan nya, Aji selalu mendapat pujian dari atasan nya karena sudah melakukan pekerjaan nya dengan baik. Karena terlalu fokus bekerja sehingga tak sadar hari sudah sore, dan sekarang sudah waktunya untuk pulang, Aji langsung bergegas pulang kerumah nya.

Namun setelah sampai rumah ternyata rumah masih kosong, anak dan istri nya belum pulang. Aji langsung membersihkan tubuh nya, setelah selesai ia keluar dari kamar untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Namun belum sampai ia didapur Aji mendengar ada suara orang membuka pintu, ternyata itu adalah Shaka anak nya.

"Kenapa baru pulang Shaka?" tanya Aji pada nak nya

"Emm tadi Shaka ada kerja kelompok sama temen yah" Ujar Shaka lancar setelah agak gugup mendengar pertanyaan sang ayah, " Oh iya, yah Shaka bawa makanan tadi dari temen. cukup buat bertiga" lanjut Shaka lagi menyerahkan sesuatu yang ia tenteng.

"Bilang terimakasih ga sama teman nya?" tanya Aji

"Udah yah" jawab Shaka

"Yaudah kamu bersih-bersih gih, setelah itu kita makan" ujar Aji

"Oke yah"

Tak lama setelah itu Shaka keluar dari kamar nya, dan mereka berdua pun langsung makan tanpa menunggu Prita, karena sudah merasa lapar.

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tetapi Prita belum juga pulang. entah kemana perginya istri Aji itu.

"Kita tidur aja ka, nanti ibu pasti pulang, besok kamu mau sekolah dan papa juga akan bekerja" ujar Aji mengajak anak nya untuk tidur, karena ia yakin Prita tidak akan pulang malam ini.

"Iya yah" jawab Shaka

Terimakasih banyak sudah membaca.....