webnovel

~01~

~Kita seamin namun tak seiman~

Namaku Jira, Aku adalah mahasiswa tingkat akhir disalah satu perguruan tinggi negeri di Seoul. Aku berasal dari Indonesia dan berkuliah disini karena mendapatkan beasiswa. Karena kalian pasti tau bahwa biaya untuk bersekolah diluar negri tidaklah murah dan aku sangat bersyukur karena aku bisa mendapatkan beasiswa ini.

Hari ini jadwal yang kumiliki tidaklah terlalu padat , jadi aku memutuskan untuk menghampiri kekasihku yang sedang bekerja di studio musiknya.

Ya, kekasihku itu adalah seorang produser musik. Akhir-akhir ini dia sedang disibukkan dengan beberapa lagu yang harus segera dia selesaikan sebelum memasuki musim dingin. Sebenarnya dia bisa saja menyelesaikan semua itu nanti karena deadline dari semua tugasnya adalah pertengahan musim dingin nanti. Namun karena musim dingin ini dia berjanji akan mengajakku pergi untuk berlibur maka dia harus sesegera mungkin menyelesaikan tugasnya itu.

Aku mengeratkan Hoodie yang kukenakan saat kurasa angin mulai bertiup kencang. Sambil menunggu bis datang aku memutuskan untuk mengirim pesan pada kekasihku itu untuk tidak keluar membeli makan siang karena aku akan datang berkunjung dan sekalian membawakannya makan siang.

Setelah menunggu hampir 10 menit akhirnya bis yang ku tunggu akhirnya tiba. Aku masuk sambil Menenteng kotak makan yang kubawa dan memilih duduk dikursi pojok belakang. Suasana didalam bis cukup sepi karena hanya ada beberapa orang didalamnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 20 menit akhirnya aku sampai dikantor tempat kekasihku bekerja. Tanpa menunggu lama aku langsung masuk kedalam dan menyapa resepsionis yang memang sudah mengenalku karena ini bukan kali pertama aku datang kesini. Aku membuka pintu studionya dan hal pertama yang aku lihat adalah dia yang sedang serius menatap laptopnya yang menunjukkan not not musik yang sedanv dia kerjakan.

"Apakah oppa seserius itu sampai tak menyadari bahwa aku ada disini"

Dia yang mendengar suaraku lantas mencari dari mana sumber suara itu, dan saat kedua netra kami bertemu seutas senyum timbul diwajahnya

" Chagi kapan kau sampai, aku sangat merindukanmu"

Min Yoongi atau lebih sering disapa yoongi itu beranjak dari kursi untuk menghampiriku dan setelah yoongi berda didepanku dia lantas memelukku dengan erat dan sesekali membubuhkan sebuah kecupan dikepalaku.

" Aku juga merindukanmu oppa"

Aku membalas pelukan yoongi tak kalah eratnya, menyandarkan kepalaku didada bidangnya mencari sebuah kenyamanan yang bisa aku dapatkan dari pelukannya.

" Kau bilang kau membawakanku makan siang, bisakah kita memakannya sekarang aku sudah tidak sabar untuk menikmati masakan buatanmu"

Ucap yoongi sambil merenggankan pelukan kami

"Ini aku membawakan makanan kesukaan oppa, dan oppa harus menghabiskannya oppa terlihat lebih kurus sekarang. Akukan sudah berkali-kali berkata kepada oppa sesibuk apapun oppa harus tetap menjaga pola makan oppa "

Ucapku sambil menarik tangannya untuk duduk disofa yang ada disini. Aku membuka kotak makan yang tadi kubawa dan menyerahkannya kepada yoongi dan langsung disambutnya dengan senang hati. Yoongi terlihat sangat menikmati makanan yang kubawakan sampai makanan itu habis tak tersisa.

" Sebentar lagi waktumu ibadahkan, apakah kamu mau oppa antarkan ke masjid didekat sini" yoongi berucap setelah menenggak jus yang sengaja aku bawa untuknya.

Akupun melihat jam tanganku dan benar sekarang sudah pukul 1 siang dan berarti sudah masuk waktunya sholat Zuhur.

" Apa oppa tidak sibuk ? Jika oppa sibuk aku tak masalah jika harus pergi kesana sendiri lagi pula masjidnya juga tidak terlalu jauh dari sini "

" Tidak, aku hanya tinggal merevisi beberapa bagian saja dan aku bisa menyelesaikannya nanti "

Akupun tersenyum dan mengangguk kearah yoongi.

Setelah selesai membereskan bekas makan yoongi, aku dan yoongi bergegas menuju ke mobil untuk pergi ke masjid yang ada disekitar kantornya. Cukup sulit memang menemukan masjid ataupun mushola di Korea ini dan aku cukup bersyukur karena di dekat kantor yoongi terdapat masjid jadi saat aku berkunjung kekantornya aku tidak perlu bingung untuk mencari tempat ibadah.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 5 menit akhirnya aku dan yoongi sampai di masjid ini.

" Oppa tunggu disini, setelah kamu selesai berdoa oppa akan mengantarmu pulang"

" Baik oppa" ucapku sambil mengulas senyum dan setelah itu aku keluar dari mobil yoongi untuk menjalankan tugasku sebagai seorang muslim.

Aku dan yoongi kita sama-sama tahu bahwa kita seamin namun tak seiman. Aku yang seorang muslim dan dia yang serang kristiani sangatlah berbeda. Salib yang terkalung dilehernya berbeda dengan tasbih yang kugenggam ditanganku. Arah kiblatku tak sama dengan rosarionya. Tangannya yang mengatup saat berdoa berbeda denganku yang menengadah.

Kita sama-sama tahu bahwa tembok yang ada diantara kita terlalu tinggi dan kokoh untuk dihancurkan. Tapi kita seolah menutup mata dan telinga dari semua kenyataan yang ada, mengabaikan fakta bahwa semakin kita erat menggenggam satu sama lain maka akan semakin lebar luka yang akan tercipta dimasa depan.

Kita tertawa dengan begitu lepasnya, membohongi diri sendiri dengan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Mengikuti arus yang ada dan berharap akan berakhir bahagia seperti apa yang kita inginkan.

~°bersambung°~

Halo semua , ini adalah debut pertama aku buat nulis cerita. Aku harap kalian bisa menerima dan menikmati cerita yang aku buat ini. Dan maaf juga kalau ada typo ya 🤣.

Aku juga gak bermaksud untuk menyinggung agama manapun dan aku harap kalian suka sama cerita ini

Jangan lupa like dan comment ya💜💜

Coba bacanya sambil dengerin lagunya elmatu- aku yang salah biar lebih dapet feel-nya .

Borahe army 💜💜💜

Trimakasih 💜💜💜