webnovel

OUR JOURNEY

Judul sebelumnya: Rumitnya Persahabatan [REVISI] Entah berapa lama lagi kita dapat bersama. Intinya, waktu yang aku habiskan bersama kalian sangat berharga bagiku. Selalu ada canda dan tawa serta duka di setiap perjalanan kita

Enjizoo44 · 若者
レビュー数が足りません
134 Chs

Bab 40

Nayara perlahan membuka matanya. Hal yang pertama kali Nayara lihat adalah Sherina dan Rivanno yang saling berpelukan sambil menangis. Nayara terlihat bingung dengan keadaan sekitarnya, dan juga tentunya Nayara mengingat kembali hal-hal apa saja yang sudah menimpanya sehingga Ia terbaring disini.

"Nay Gue kangen Lo," kata Nathan lalu mengusap tangan Nayara.

"Nathan minggir biarin tante Renata meriksa Nayara," kata Nicholas dengan Renata yang berada dibelakangnya.

"Nak nama kamu siapa?" Tanya Renata.

"Nayara Kanendra," jawab Nayara.

"Kamu punya saudara gak?"

Nayara pun menganggukan kepalanya.

"Siapa namanya?"

"Nicholas Hanendra dan Nathan Ganendra," jawab Nayara.

"Coba tunjuk yang mana mama sama papa kamu,"

Nayara mengangkat tangannya dengan susah payah dan menunjuk kearah Sherina dan Rivanno.

"Oke selamat ya Nayara udah bisa ngelewatin masa-masa sulit Nayara. Tante tinggal dulu nanti tante balik lagi ya," kata Renata lalu memeluk Sherina sebelum meninggalkan kamar Nayara.

"Naya mama kangen nak," kata Sherina.

Nayara terlihat bingung dengan sikap Sherina. Nayara hanya menatap satu persatu anggota keluarganya dengan heran.

"Apaan muka Lo kaya gitu? Kek orang amnesia aja," kata Nathan.

"Kamu diem aja dulu nanti kakak ceritain semua hal yang udah terjadi oke?" Kata Nicholas.

"Niko untuk sementara waktu jangan biarin temen-temen Nayara ketemu Nayara ya," kata Sherina.

"Kenapa ma?" Tanya Nicholas.

"Biarin Nayara istirahat dulu setelah bener-bener pulih baru boleh ya," kata Sherina.

"Owh oke deh ma," jawab Nicholas.

"Nathan kamu mending pulang deh temenin Freya kasihan dia sendirian dirumah," kata Sherina.

"Gue pergi ya," kata Nathan sambil mencium kening adiknya.

"Nay ngomong dong," kata Nicholas.

"Kakak kangen loh denger suara kamu udah empat bulan tidur mulu," lanjutnya.

"Empat bulan?" Tanya Nayara bingung.

"Kakak tebak kamu ga inget? Kamu koma Naya udah empat bulan satu dua tiga empat bulan," jelas Nathan sambil menaikan satu persatu jari-jarinya.

"Kamu kecelakaan waktu itu pas nolongin anak kecil perempuan. Tapi kamu ga sengaja didorong jambret jadinya kamu jatuh kejalan dan ada mobil yang nabrak kamu. Hal hasil kamu koma deh kaya sekarang," jelas Nicholas.

"Tiara, Reihan sama Jesse?" Tanya Nayara.

"Mereka baik-baik aja, tapi ya mereka merasa bersalah karena mereka pikir mereka yang udah buat kamu kecelakaan. Nanti kalo udah ketemu bilang kalau ini bukan salah mereka ya," kata Nicholas sambil menyisir rambut adiknya.

"Gisel Bastian?" Tanya Nayara lagi.

"Mereka di Jerman ikut program pertukaran pelajar. Harusnya kamu sama William yang pergi tapi karena kamu koma dan William nolak jadinya Bastian sama Gisel yang pergi," jawab Nicholas.

"Kakak mau keluar bentar ya kalau ada apa-apa langsung panggil kakak," kata Nicholas.

Nayara terus menatap kesekeliling. Ia jadi teringat saat Jesse, Tiara, dan Reihan mendekat kearahnya ditengah-tengah derasnya hujan. Dengan wajah panik, dan setelah itu Nayara tak bisa mengingat apa-apa lagi.

****

Freya tengah sibuk didapur dengan beberapa pelayan yang menemaninya. Freya mencoba memasak makanan untuk Nathan dan juga keluarga barunya. Agak susah karena ini kali pertama bagi Freya untuk memasak biasanya jika Ia lapar Ia akan merebus mi atau memesan makanan online.

"Sayang masak apa?" Tanya Nathan sambil memeluk Freya dari belakang.

"Bayinya nyusahin gak?" Tanya Nathan lagi.

"Nathan coba kamu minggir dulu aku lagi masak nih," kata Freya melepaskan pelukan Nathan.

"Yaudah aku tunggu hasilnya. Aku mau mandi dulu ya sayang," kata Nathan lalu naik ke kamarnya.

"Nona biar kami saja yang memasak nona hanya perlu duduk saja," kata salah satu pelayan yang sedikit gregetan dengan cara masak Freya yang cukup berbahaya.

"Gausah saya bisa sendiri kok," kata Freya.

Freya diam-diam masuk kekamar Nathan dan memeluk Nathan dari belakang. Nathan tahu jika itu Freya karena Ia bisa merasakan benjolan yang mengganjal dipunggungnya. Nathan hanya diam saat Freya memeluknya.

"Ayo makan udah jadi masakannya," kata Freya.

"Ayo," kata Nathan.

Freya dan Nathan lalu turun kemeja makan. Freya menuangkan nasi beserta lauk pauk ke piring Nathan. Freya menatap Nathan intens menunggu reaksi dari suaminya itu.

"Mmm enak," kata Nathan saat memasukan satu suapan besar kedalam mulutnya.

"Oh ya? Aku mau coba aaa," kata Freya namun Nathan segera menjauhkan semua makanan dari Freya.

"Katanya buat aku ngapain diminta?" Kata Nathan.

"Ga ada tuh aku bilang cuma buat kamu aku masak buat sekeluarga," kata Freya.

Nathan sangat kaget dengan perkataan Freya. Ia lalu buru-buru menghabiskan semua makanan yang ada diatas meja tanpa menyisakan sedikit pun.

"Yah udah habis deh biarin nanti yang lain masak atau beli sendiri," kata Nathan.

"Gapapa aku udah masak banyak kok tuh masih ada di panci," Nathan terlihat sangat frustasi saat itu.

Nathan berpikir sejenak agar keluarganya tidak memakan masakan Freya yang sedikit bukan bukan tapi sangat hancur tersebut. Nathan terlihat berpikir keras hingga satu ide muncul dikepalanya.

"Wah banyak ya ternyata. Yaudah ayo tidur udah malem mereka bilang mau pulang malem karena nemenin Nayara," kata Nathan.

"Nayara udah sadar? Aku mau ketemu Nayara Nathan," kata Freya.

"Oke kalo gitu kamu siap-siap sana," kata Nathan.

Sebelum Freya masuk kekamarnya, Freya sedikit memasukan masakannya kedalam tas bekal untuk diberikan kepada Nayara tanpa sepengetahuan Nathan. Nathan memberi tahukan pelayannya untuk segera memperbaiki masakan Freya yang hancur agar menjadi enak lagi.

"Kita belum bisa ketemu Nayara ya kak?" Tanya William.

"Untuk saat ini belum dulu, nanti setelah Nayara bener-bener sembuh baru kalian bisa ketemu," kata Nicholas.

Seluruh teman-teman Nayara datang untuk melihat Nayara. Raya juga datang setelah jam kuliahnya berakhir.

"Ngapain diluar? Kenapa gak masuk?" Tanya Nathan yang datang bersama Freya.

"Kak Freya?!" Pekik semuanya kecuali Nicholas dan Raya tentunya.

"Ngapain kak bawa boneka segede itu?" Tanya Tiara mencoba berpikir positif.

"Jangan-jangan," kata Indah terjeda.

"Ga mungkin lah ee," sambung Wulan.

"Prank nih pasti mana mungkin lah iyakan kak Freya?" Tanya Rendi.

Freya hanya bisa menundukan kepalanya menahan rasa malu. Nathan segera membawa Freya masuk kedalam ruangan Nayara.

"Kak Freya kenapa kak?" Tanya Rendi kepada Raya.

"Sesuai yang kalian lihat. Jangan ngomong yang nggak-nggak ya kalian awas aja!" Ancam Raya lalu masuk ke kamar Nayara diikuti Nicholas.

"Eh ga mungkin kali kak Freya hamil sama kak Nathan," kata Andre masih tak percaya.

"Tapi kan bisa aja secara kak Nathan suka clubbing dan ga sengaja perkosa kak Freya?" Kata Wulan.

"Sstt jangan bahas yang ga penting," sela Jesse.

"Nayara masih inget kakak kan?" Tanya Raya kepada Nayara yang duduk sambil membaca buku diatas ranjangnya sambil ditemani bunga mawar pemberian Gisel.

William mengawetkan bunga yang diberikan oleh Gisel diam-diam. Agar Nayara selalu bisa merasakan kehadiran Gisel.

"Maafin kakak dulu ngira kamu genit sama Niko tapi sekarang kita jadi temen kan?" Tanya Raya.

Nayara hanya diam melihat ke arah Raya. Dari dulu hingga kini memang agak sulit untuknya untuk berkomunikasi dengan orang baru.

"Aku kakak ipar kamu Freya," kata Freya sambil menjulurkan tangannya.

"Kakak ipar?" Tanya Nayara bingung.

"Maaf Nay tapi Gue udah nikah sama Freya dua bulan lalu gara-gara kesalahan kita," jawab Nathan.

"Oh iya kak," kata Nayara lalu membalas juluran tangan Freya.

"Sebentar lagi kamu bakal jadi tante loh ini Nay hehe," kata Freya.

"Iya kak," kata Nayara kikuk.

"Apaan tuh Fey? Banyak amat," tanya Raya sambil menunjuk ke arah tas yang dibawa Freya.

"Oh ini tadi Gue ada bikin sesuatu Nayara mau nyobak gak?" Tanya Freya.

Nathan dengan cepat mengode Nayara agar menolak tawaran Freya.

"Sayang Nayara baru sembuh jadi harus makan-makanan rumah sakit," kata Nathan mencari alasan.

"Nggak kok kak tadi mama bilang makan aja semuanya asal jangan kelebihan," jawab Nayara.

Nathan mencoba mencegah Freya dengan berbagai cara namun gagal. Akhirnya Freya menyerahkan makanan itu kepada Nayara. Nayara menyuapkan satu sendok penuh nasi ke mulutnya.

"Uhuk! uhuk! uhuk!" Nayara batuk setelah memakan masakan Freya.

"Eh ini air gimana rasanya Nay?" Tanya Freya.

"Kayak makanan basi," jawab Nayara to the point.

"Hah? Boleh kakak rasain gak?" Tanya Freya lalu mengambil sedikit makanan Nayara.

"Tunggu sayang gausah biar aku aja yang habisin gapapa," kata Nathan.

"Diem!" Freya lalu menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya dan segera memuntahkannya.

"Maaf sayang ini ga enak banget," kata Freya.

"Enak kok sayang buktinya aku habis banyak," kata Nathan menghibur Freya.

"Kasihan Nayara baru juga sembuh udah dapet racun dari Freya. Besok-besok jangan mau kalo dikasih makanan sama Freya ya Nay," kata Raya sambil menggelengkan kepalanya.

Nicholas hanya tertawa saat melihat Nathan yang mencoba untuk menenangkan Freya yang sedang menangis. Ia lalu menatap Raya lalu membelai lembut kepala Raya dan Nayara bergantian.