Ace pun meringkuk sembari mengulum bibir. Mungkin karena dia takut, andai yang menyentuh bukan Mike Alexander. "Mike ...." desahnya. "Mike ... mnn. Jarimu—kh. I-Itu terlalu dalam. Jangan di sana, tolong. Agak mundur lagi karena di sana sakit.mn
"Iyakah? Harusnya belum terlalu dalam."
Ace malah mengernyit, lalu menggigit punggung tangannya. "Hnn, aku sendiri tidak tahu kenapa. Tapi sakit," keluhnya. Lelaki itu bahkan mengocok penisnya sendiri agar dapat pengalihan, dan Mike langsung mengeluarkan jarinya kembali untuk mengecek sang Omega.
BRUGH!
Batal ke posisi miring, Ace tersengal karena tubuh telanjangnya direbahkan lagi. Kali ini kondisinya sudah acak-acakan. Rambut Omega itu bahkan semerawut, tapi tidak mengurangi betapa manis visual yang dimiliki.
"Kau kenapa? Bilang rasanya di bagian mana lagi?" tanya Mike khawatir. Namun, Ace hanya memandangnya sembari mengatur napas. Hhh ... hhh ... hhh ... dia merona begitu sang Alpha meraba perutnya. "Apa dia membuatmu mual lagi?"
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください