H-5 dan H-4
Tak ada yang spesial di dua hari tersebut. Aku melakukan aktivitas rutin seperti biasa. Ke kantor, latihan taekwondo dan juga melakukan banyak hal yang menyenangkan untuk sedikit bisa mengurangi luka di hati yang masih basah ini.
Sementara Mas Chandra pun tetap seperti biasanya, dia tetap menjalani profesi barunya menjadi seorang penjarah. Dari intaian kamera yang berada di mobilnya, sehari bisa dua kali, dia dan komplotannya beraksi. Dan pintarnya juga, sekarang Mas Chandra mengajak suami mertuanya sebagai partner dalam bekerja. Tentunya juga tanpa sepengetahuan Raisa dan juga Bu Mirna.
Kemarin mereka sempat bilang akan membeli mobil besok, memang banyak sekali hasil jarahan mereka setiap hari. Namun tetap sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat pasti akan kepeleset, eh terjatuh juga. Tetapi dalam hati aku selalu berdoa, agar aku Allah memberiku waktu untuk membalas sakit hatiku pada Mas Chandra sebelum dia masuk penjara.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください