Tubuh Jihan meluruh, pasokan oksigen seketika hilang sampai membuat dadanya sesak. Bukan ini yang Jihan harapkan, bukan ini kejutan yang sebenarnya. Apa tidak ada cara untuk memukul mundur waktu? Kalau tahu seperti ini, Jihan tidak akan mau pergi dari rumah.
Tiga orang pria terduduk di lantai, bahkan salah satu pria itu sangat Jihan kenal. Hatinya bergemuruh mehan sesak di dalam hatinya. Katakan pada Jihan kalau ini semua mimpi.
Tubuh Jihan yang membeku, bahkan untuk menoleh pun dia tidak mampu.
"Jangan ada drama nangis di sini, karna ga berguna."
Belum sempat Jihan menjawab, sebuah video terpampang jelas di depan mata Jihan. Dalam video itu terlihat jelas jika Reva masih sadar, namun wajahnya di tutup. Di sana juga ada Jihan yang menjadi tokoh utama.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください