Saat Zelyn sibuk menormalkan degup jantungnya, Axel masih menatap intens wajah cantik yang terlihat merona seperti kepiting rebus tersebut karena ia ingin mendengar tanggapan apa yang keluar dari bibir sensual yang ingin kembali dilumatnya tersebut.
"Apakah kau bisa bersikap seperti Princess Jasmine yang selalu menempel padaku seperti 15 tahun yang lalu?" Tangan Axel meraih ponsel miliknya yang dari tadi berada di saku celananya, seolah ingin menegaskan bahwa hanya dengan sekali telepon, perusahaan Ardhan akan hancur.
Masih dengan suara yang bergetar, Zelyn kini mulai menanggapinya. "Saya akan berusaha, Tuan Axel."
'Aku memang sudah gila karena menuruti perintah konyol dari pria yang sangat berbahaya ini,' gumam Zelyn di dalam hati.
Sementara itu, Axel yang sudah tersenyum menyeringai, kini mengarahkan tangannya untuk mengusap pipi putih Zelyn yang lembut. "Bagus. Ternyata My princess sangat pintar." Bergeser mundur untuk kembali ke posisinya semula.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください