webnovel

Pria Yang Di harapkan

Setelah makan malam Sadewa bersiap untuk kerumah sakit . Bunda pun menyiapkan makanan untuk Elma dan mama Rina .

Sedangkan Luna sedang rebahan di depan ruang keluarga sambil melihat film di laptopnya ,

" dek ponsel kamu kenapa sih ga bisa di teleponin semingguan ini " teriak Nakula yang baru masuk kerumah .

" rusak " Luna balas teriak

" ngomong pelan - pelan ga bisa ya " omel bunda yang membawakan bekal dari arah dapur ,

" buat siapa bunda ? " tanya Nakula heran saat melihat tumpukan rantang makanan yang ditentenng bundanya ,

" buat calon mantu kak " sahut Luna , Sadewa menjitak kepala adiknya

" anak kecil ikut - ikut aja " kata Sadewa mengambil rantang makanan itu kemudian mencium tangan bundanya pamit untuk pergi kerumah sakit .

" buat siap sih bunda ? " tanya Nakula lagi

" itu Elma habis jatuh di kantor , sekarang dia dirumah sakit " jelas bundanya , Nakula mengangguk mengerti

" beli hp sana , kakak kalo lagi butuh susah jadinya " omel Nakula kearah Luna

" nanti aja habis gajian " elak Luna ,sebernarnya bukan perkara dia tidak memiliki uang tapi dia sedang marah dengan seseroang yang membuat Luna enggan membeli hp cepat - cepat .

" ya udah lah besuk kakak beliin aja " kata Nakula

" eits ga usah , aku bisa beli hp sendiri pake uang aku " tolak Luna sambil beranjak pergi dari sisi kakaknya

" ya tapi kakak kalo ga bisa jemput telepon ke siapa " geram Nakula

" nanti aku yang telepon kakak , minta jemput atau ga " Luna segera berdiri meninggalkan bunda dan kakaknya .

" punya adek cewek satu aja susah nya minta ampun jagainnya " keluh Nakula juga meninggalkan bundanya yang sedang melihat televisi.

**

Sadewa mengetuk pintu kamar Elma , dan tak lama mama Rina membukakan pintu dan mempersilakan Sadewa untuk masuk . Elma tampak senang melihat Sadewa datang sesuai janjinya .

" ini tante dibawain bunda " kata Sadewa mengulurkan makanan pada mama Rina ,

" wah repot aja bunda kamu itu " kata mama Rina sungkan " kebetulan tante juga belum makan , tante makan dulu di depan ya " lanjut mama Rina , Sadewa memberi senyum saat mama Rina berjalan keluar

" kakak ga cemas gitu lihat aku kayak gini " kata Elma manja

" ga usah manja " kata Sadewa sambil duduk di kursi samping Elma "lagian kenapa ga pake lift malah jalan ditangga , padahal pake sepatu hels " lanjut Sadewa

" orang sakit bukannya disayang - sayang gitu malah di omelin " kata Elma manja pura - pura ngambek sambil membuang muka .

Suasana jadi hening , karena Sadewa binggung harus berbuat apa.

" mau makan buah apa biar aku kupasin " kata Sadewa memecahkam suasana hening , Elma sontak menoleh kearah Sadewa sambil tersenyum manja .

" apel boleh " senyum Elma terkembang , Sadewa segera mengupas buah apel untuk Elma .

" hemb enak juga sakit " kata Elma saat Sadewa menyuapi buah apel dengan telaten ,

" orang sakit kok enak " keluh Sadewa

" iya lah enak , kapan lagi disuapin sama kak Dewa " goda Elma , " jadi pengen lama - lama sakitnya " lanjut Elma

" ga usah lama - lama sakitnya " ketus Sadewa

" kenapa emang ga boleh lama - lama "

" tuh kasian mama kamu jagain sendirian "

" kirain aja ! " Elma cemberut

" kirain apa , jangan mikir yang aneh - aneh biar cepet sembuh " Sadewa mejitak pelan kepala Elma

" kalo aku cepet sembuhnya kakak mau ga ngabulin permintaan aku " Elma kembali berbinar - binar saat meminta sesuatu

" hah belum cukup ngladeni Luna , sekarang ketambahan satu " keluh Sadewa lagi , Elma tersenyum manja .

" cuma satu aja kak " pinta Elma memasang wajah cute ,

" heeemm apaan " kata Sadewa pasrah ,

" bener ya " pekik Elma senang , membuat Sadewa panik segera mengangguk .

Elma mengulurkan jari kelingking untuk membuat janji , Sadewa geleng heran dengan kelakuan Elma meskipun dia juga ikut mengulurkan jari kelingkingnya

" jadi pacar aku seminggu kalo aku udah sembuh " kata Elma , membuat Sadewa melonggo , dia hendak menarik jarinya tapi Elma menarik jarinya dengan kuat.

Sadewa segera melepas tangannya ketika tiba - tiba ada yang masuk , ketika melihat siapa yang datang Sadewa segera berdiri .

" aku tunggu didepan " kata Sadewa pada Elma , dia berjalan melewati Satria tanpa bicara sama sekali hanya tatapan dingin .

" kak disini aja " cegah Elma sebelum Sadewa keluar pintu

, Sadewa menoleh melihat Elma yang menatapnya seolah memohon . Sadewa segera kembali duduk di samping Elma .

Satria menaruh bunga yang dibawanya di tempat tidur Elma ,

" aku langsung pulang , karena sepertinya ada seseroangn yang lebih kamu harapkan dibanding aku " katanya sambil tersenyum ke arah Sadewa yang duduk di samping Elma .

Satria juga melihat tangan Elma yang memegang erat tangan Sadewa .

Satria segera pergi dari kamar itu meninggalkan Sadewa dan Elma dalam keheningan .