Enjoy Reading.
****
"Slow boys, ayah tahu kamu senang karena habis ditengok sama ayah," Jovan mengelus perut Zahra yang terlihat bergerak-gerak menunjukkan keberadaan anaknya.
"Mas Jovan apaan sih, anak bayi diajak ngomong begitu," protes Zahra masih suka malu kalau suaminya bicara yang agak menjurus.
Jovan hanya tersenyum dan mengecup bibirnya sekilas. " Woww ... pelan-pelan saja okey, kamu membuat bunda terkejut." Jovan mengelus perut Zahra kembali saat gerakan anaknya bukannya berhenti tapi terlihat semakin aktif hingga Zahra meringis tidak nyaman.
"Sudah lebih baik?" tanya Jovan setelah beberapa waktu dan sepertinya anak lelakinya sudah mulai tenang. Anak mereka memang lelaki. Sudah di USG dan menunjukkan gendernya tanpa malu-malu sama sekali.
Zahra mengangguk, lalu memekik lagi. Kali ini bukan karena anaknya tapi saat melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul empat sore.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください