Enjoy Reading.
***
Zahra melepaskan ciumannya hingga membuat Jovan mendesah kecewa karena masih merasa kurang.
Sudah lama istrinya ngambek dan setelah berbaikan tentu saja Jovan berharap Zahra akan segera memberikan jatah harian padanya.
Zahra melihat wajah suaminya dengan sedih. "Zahra juga minta maaf sudah bikin mas Jovan sakit hiks."
Ya ampun kenapa masih maaf maafan sih. Jovan tuh enggak akan pernah marah sama Zahra.
"Hustttt, mas enggak apa-apa sayang, demi kamu apa pun akan mas lakukan. Bahkan nyawa pun kalau kamu minta. Mas akan berikan," ucap Jovan dengan lancar.
"Mas enggak boleh ngomong begitu, sudah Zahra bilang, Zahra enggak mau kehilangan mas Jovan." Zahra kembali memeluk Jovan semakin erat.
"Zahra ... kamu itu sangat penting bagiku. Asal kamu kembali sama aku, Pasti mas akan jadi pria paling bahagia di dunia. Karena kebahagiaan mas ya cuma kamu. Hanya kamu, enggak ada wanita lainnya. Sumpah deh." Jovan berkata dengan wajah serius.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください