Sonya menatap anaknya tak percaya saat kemarahan tampak jelas di wajahnya.
"Kau berbuat salah dan kau masih bertanya mengapa aku menamparmu?"
"Kau tak memiliki hak menamparku. Kau sudah membuang tugasmu sebagai ibu sejak kau pergi dan meninggalkanku juga Rachel," hardik Raphael marah.
"Itu demi kemanusiaan!" seru Sonya.
"Tapi kau lupa kau memiliki 2 anak disini!"
Sonya menggeleng frustasi dan menatapnya pasrah. "Saat aku meninggalkanmu, aku tak tahu kau akan membenciku."
Raphael membalikkan punggungnya. Ia masuk dan mengambil wiski, membuka botol saat menaruh gelasnya kasar di meja. Cairan kuning bening tersebut memenuhi gelasnya saat ia menarik kursi dan duduk.
Sebelah kakinya tertekuk rapi di atas lututnya saat ia meminum whiskinya.
"Sudah terlambat bagimu menjadi seorang ibu. Seperti yang kau lihat, Rachel dan aku sama sekali tak mengundang kalian ke pesta pernikahan kami."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください